Actadiurna

Pesona Maritim Bitung di FPSL 2025

×

Pesona Maritim Bitung di FPSL 2025

Sebarkan artikel ini
Pesona Maritim Bitung di FPSL 2025
Doc. Foto: Manado Post

KOROPAK.CO.ID – BITUNG – Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) telah menjadi salah satu perayaan budaya dan maritim paling ikonik di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Acara tahunan ini tidak hanya menampilkan kekayaan alam Selat Lembeh yang terkenal dengan keanekaragaman hayati bawah lautnya, tetapi juga mengangkat budaya lokal yang kaya.

Tahun ini, FPSL kembali mencuri perhatian setelah untuk kelima kalinya masuk dalam agenda Kharisma Event Nusantara (KEN), sebuah pengakuan bergengsi yang menegaskan posisinya sebagai magnet wisata unggulan di Sulawesi Utara.

“FPSL untuk kelima kalinya masuk dalam agenda KEN,” ujar Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, saat memberikan keterangan di Manado, Senin (17/2/2025).

Ia menjelaskan bahwa FPSL tidak sekadar menjadi ajang hiburan, melainkan wujud nyata perayaan kekayaan maritim dan budaya Kota Bitung.

Sejak pertama kali digelar, FPSL selalu menyajikan atraksi-atraksi yang ikonik dan memukau. Mulai dari parade perahu hias yang melintasi Selat Lembeh hingga pertunjukan seni tradisional yang menggambarkan kekayaan budaya lokal.

Keindahan perahu-perahu yang dihias dengan warna-warni cerah, berpadu dengan latar belakang laut biru dan pegunungan hijau, menciptakan pemandangan yang tak terlupakan.

Tidak hanya parade perahu, FPSL juga menghadirkan kompetisi fotografi bawah air, pameran produk lokal, dan pertunjukan seni budaya. Semua ini bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata bahari dan memperkenalkan keunikan budaya masyarakat Kota Bitung kepada wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Baca: Inovasi dan Tradisi Bersatu di ICH Festival 2024 Yogyakarta

Salah satu daya tarik utama FPSL adalah wisata kulinernya yang menonjolkan hidangan laut khas Kota Bitung. Di antara menu yang paling diburu adalah sashimi tuna ala Kota Bitung, yang dikenal karena kelezatan dan kesegarannya.

Pengunjung juga diajak menyaksikan ritual potong tuna, sebuah tradisi turun-temurun yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat setempat.

Maurits Mantiri menjelaskan bahwa kuliner khas ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga bentuk pelestarian budaya dan promosi kekayaan maritim Kota Bitung. “Festival ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata bahari dan budaya lokal Bitung,” tuturnya.

Kesuksesan FPSL tidak lepas dari dukungan penuh masyarakat dan pemerintah daerah. Partisipasi aktif warga dalam menyambut wisatawan dan keterlibatan mereka dalam setiap kegiatan festival mencerminkan semangat gotong royong yang masih kental di Kota Bitung.

FPSL tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi wadah pemberdayaan ekonomi lokal. Melalui pameran produk lokal dan kuliner khas, para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.

Masuknya FPSL dalam agenda KEN untuk kelima kalinya membuktikan bahwa festival ini tidak hanya berhasil mempertahankan kualitas acaranya, tetapi juga terus berinovasi dalam memperkenalkan kekayaan budaya dan maritim Kota Bitung. Hal ini sekaligus memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata unggulan di Sulawesi Utara.

FPSL bukan sekadar festival, tetapi cerminan identitas dan kebanggaan masyarakat Kota Bitung. Dengan keindahan alam, kekayaan budaya, serta dukungan kuat dari masyarakat dan pemerintah, FPSL diyakini akan terus menjadi ikon pariwisata bahari Indonesia yang memikat hati para wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

error: Content is protected !!