Memoar

Langkah Politik Raja Juli, Dari PSI ke Kabinet Merah Putih

×

Langkah Politik Raja Juli, Dari PSI ke Kabinet Merah Putih

Sebarkan artikel ini
Langkah Politik Raja Juli, Dari PSI ke Kabinet Merah Putih
Doc. Foto: Merdeka

KOROPAK.CO.ID – Di tengah transisi kekuasaan menuju Kabinet Merah Putih, nama Raja Juli Antoni kembali mencuat ke publik. Presiden Prabowo Subianto secara resmi menetapkan Raja Juli sebagai Menteri Kehutanan, mengakhiri spekulasi akan digabungkannya kementerian ini dengan portofolio lingkungan hidup.

Keputusan itu diumumkan langsung dari Istana Kepresidenan pada Minggu, 20 Oktober 2024, menandai langkah penting dalam arah kebijakan kehutanan nasional ke depan.

Raja Juli bukanlah wajah baru di pemerintahan. Pada masa Presiden Joko Widodo, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan sempat menjadi Pelaksana Tugas Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

Dengan latar belakang akademik yang kuat dan pengalaman organisasi yang panjang, perjalanannya menuju kursi menteri tampak sebagai kelanjutan dari kiprah panjang di dunia pelayanan publik dan politik nasional.

Lahir di Lubuk Jambi, Riau pada 13 Juli 1977, Raja Juli dibesarkan dalam keluarga yang memiliki pengaruh sosial dan intelektual di wilayahnya. Ayahnya, Raja Ramli Ibrahim, dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah Riau dan sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah setempat.

Semangat keislaman dan intelektualisme yang kental di lingkungan keluarganya membentuk karakter dan orientasi awal Raja Juli muda. Pendidikan dasarnya ia lalui di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, sebelum melanjutkan kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (sekarang UIN Jakarta) dengan fokus studi pada Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

Lulus pada 2001, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana ke Inggris melalui beasiswa Chevening Award, mengambil jurusan Peace Studies di University of Bradford.

Baca: Jejak Politik Maruarar Sirait, Dari PDIP ke Kabinet Prabowo

Hasrat intelektualnya tak berhenti di situ. Pada 2010, ia menuntaskan gelar doktor di University of Queensland, Australia, melalui beasiswa Australian Development Scholarship (ADS).

Sebelum aktif di pemerintahan dan partai politik, Raja Juli telah dikenal luas sebagai intelektual publik. Ia memimpin The Indonesian Institute (TII) dan juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute, lembaga pemikiran yang didirikan oleh Ahmad Syafii Maarif.

Dalam dunia organisasi kepemudaan, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (2000–2002), membuktikan komitmennya terhadap gerakan intelektual muda berbasis nilai-nilai Islam progresif.

Secara politik, kiprah Raja Juli dimulai dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga tahun 2014. Ia sempat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dalam Pemilu 2009, meski belum berhasil terpilih.

Tahun 2015 menjadi titik balik penting, ketika ia memilih mundur dari pencalonan Ketua Umum PP Muhammadiyah demi mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai politik baru yang dibentuk bersama sejumlah aktivis muda dengan semangat antikorupsi dan kebaruan.

Kini, sebagai Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni mengemban amanah besar di tengah tantangan pengelolaan hutan yang semakin kompleks, dari perubahan iklim hingga konflik agraria.

Masa depannya sebagai pemimpin publik tampak menjanjikan, berakar pada tradisi intelektual Islam, tumbuh dalam iklim demokrasi, dan kini menapak di panggung utama pemerintahan Indonesia.

error: Content is protected !!