Memoar

Perjalanan Karier Muhadjir Effendy dari Akademisi ke Penasihat Khusus Presiden

×

Perjalanan Karier Muhadjir Effendy dari Akademisi ke Penasihat Khusus Presiden

Sebarkan artikel ini
Perjalanan Karier Muhadjir Effendy dari Akademisi ke Penasihat Khusus Presiden
Doc. Foto: Kemenko PMK

KOROPAK.CO.ID – Muhadjir Effendy, lahir pada 29 Juli 1956, merupakan salah satu tokoh penting di dunia pendidikan dan pemerintahan Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden urusan Haji di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan sejak 23 Oktober 2019, setelah sebelumnya memegang posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari 2016 hingga 2019.

Sebagai seorang akademisi, Muhadjir juga dikenal luas sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama tiga periode berturut-turut antara tahun 2000 hingga 2016, serta sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menangani bidang pendidikan dan kebudayaan.

Lahir di Indonesia, Muhadjir menempuh pendidikan di beberapa universitas terkemuka. Ia memulai pendidikan tinggi di IAIN Malang, yang kini menjadi Universitas Islam Negeri Malik Ibrahim, dan kemudian melanjutkan ke IKIP Negeri Malang (sekarang Universitas Negeri Malang), meraih gelar sarjana di bidang pendidikan sosial.

Ia kemudian meraih gelar Magister Administrasi Publik (MAP) dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1996, dan menuntaskan gelar doktor dalam bidang sosiologi militer di Universitas Airlangga pada tahun 2008.

Selain itu, Muhadjir juga memperdalam pengetahuannya dengan mengikuti program kursus internasional di Victoria University di Kanada dan National Defence University di Washington D.C.

Karier Muhadjir di dunia pendidikan juga tidak terlepas dari kontribusinya dalam berbagai organisasi. Ia aktif dalam Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, dimana ia pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada periode 2015-2020.

Baca: Jejak Panjang Afriansyah Noor, Dari Teknik ke Kabinet

Tak hanya itu saja, ia juga terlibat dalam berbagai organisasi profesional, termasuk menjadi anggota Dewan Riset Daerah Jawa Timur dan Ketua Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PKB-PII) Jawa Timur.

Dalam dunia kepemimpinan, Muhadjir juga menunjukkan ketajaman dalam pengelolaan pendidikan tinggi dan pemerintahan. Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ia berperan penting dalam memperkenalkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Setelahnya, sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, ia terus berkontribusi dalam merumuskan kebijakan yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia.

Pada 2024, Muhadjir dipercaya untuk menjabat sebagai Penasehat Khusus Presiden dalam urusan Haji, sebuah langkah yang semakin menegaskan peranannya dalam membantu negara mengelola berbagai aspek kehidupan rakyat Indonesia, dari pendidikan hingga pelayanan haji.

Selain itu, karya tulisnya, yang mencakup buku-buku tentang pendidikan dan profesionalisme militer, semakin memperkuat warisannya sebagai seorang intelektual yang berkomitmen pada perkembangan bangsa.

Muhadjir Effendy juga dikenal sebagai figur yang aktif di media. Sejak muda, ia meniti karier sebagai wartawan, mengasah kemampuannya di berbagai majalah dan surat kabar. Pengalamannya dalam dunia jurnalistik menambah kedalaman wawasan dan kepekaannya terhadap dinamika sosial-politik Indonesia.

Sungguh, perjalanan hidup Muhadjir Effendy menggambarkan dedikasi luar biasa terhadap pendidikan, kebudayaan, dan pembangunan manusia di Indonesia, serta kontribusinya yang tiada henti untuk kemajuan bangsa.

error: Content is protected !!