KOROPAK.CO.ID – Bayangkan, tanpa peringatan, telingamu mendadak terasa panas. Sensasi hangat yang menjalar, seperti terbakar dari dalam, kadang disertai warna kemerahan yang mencolok.
Bagi sebagian orang, ini hanya gangguan sesaat. Tapi bagi yang lain, sensasi ini datang dengan nyeri, gatal, atau bahkan pembengkakan. Telinga terasa panas bukanlah kondisi sepele bila terjadi berulang atau menimbulkan ketidaknyamanan yang mengganggu.
Apa yang Menyebabkan Telinga Terasa Panas?
Penyebabnya bisa sangat beragam, dari faktor lingkungan hingga kondisi medis yang lebih kompleks. Saat telinga terkena paparan sinar matahari langsung, misalnya, kulitnya yang tipis bisa mudah terbakar, memicu peradangan dan rasa panas yang tajam.
Dalam kasus lain, paparan bahan kimia dari sabun atau sampo tertentu bisa memicu reaksi alergi yang membuat telinga gatal, memerah, dan terasa panas.
Perubahan hormon, seperti yang terjadi saat menopause, juga bisa memicu sensasi panas tak terduga, termasuk di area wajah dan telinga. Dalam dunia medis, ada pula kondisi langka bernama Red Ear Syndrome (RES), di mana telinga mendadak menjadi merah dan panas akibat stres atau perubahan suhu tubuh.
Infeksi juga tak kalah umum. Infeksi telinga bagian luar atau tengah sering kali menyebabkan rasa panas yang menusuk dan nyeri berdenyut. Dalam kondisi seperti perikondritis, di mana tulang rawan telinga mengalami infeksi akibat luka atau tindikan, gejalanya bisa lebih ekstrem—merah menyala, terasa panas, dan bahkan mengeras.
Gejala Penyerta yang Patut Diperhatikan
Sensasi panas pada telinga jarang berdiri sendiri. Kemerahan, gatal, nyeri, hingga kulit mengelupas bisa menyertai, terutama jika penyebabnya adalah sunburn atau reaksi alergi. Dalam beberapa kasus, pembengkakan terjadi, membuat telinga tampak lebih besar dari biasanya dan terasa tegang saat disentuh.
Bagaimana Diagnosis Dilakukan?
Saat gejala tak kunjung reda, konsultasi medis menjadi langkah bijak. Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan, mencari tahu apakah ada alergi atau penggunaan produk tertentu.
Pemeriksaan fisik, terutama menggunakan otoskop, akan membantu melihat kondisi bagian dalam telinga. Jika ditemukan tanda infeksi atau peradangan, diagnosis bisa ditegakkan lebih cepat. Pada kasus langka, tes darah atau bahkan biopsi kulit mungkin dibutuhkan.
Baca: Cara Mengatasi Susah Tidur dengan Minuman yang Menenangkan
Cara Mengatasi Telinga Terasa Panas
Penanganannya bergantung pada penyebab. Jika karena sinar matahari, kompres dingin dapat meredakan panas. Jika akibat alergi, hentikan penggunaan produk yang dicurigai dan gunakan krim antiinflamasi. Obat pereda nyeri seperti ibuprofen bisa membantu mengurangi nyeri dan bengkak.
Untuk infeksi, pengobatan dokter menjadi pilihan utama, terutama jika memerlukan antibiotik. Sementara itu, RES dan eritromelalgia biasanya membutuhkan pendekatan yang lebih kompleks, termasuk terapi jangka panjang.
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?
Jika rasa panas di telinga diikuti demam, nyeri tajam, atau keluarnya cairan, segera konsultasikan ke dokter. Begitu juga jika gejala tidak mereda dalam beberapa hari atau terasa semakin sering muncul tanpa sebab jelas.
Langkah-Langkah Pencegahan
Beberapa kebiasaan sederhana bisa membantu mencegah kondisi ini:
– Gunakan tabir surya pada telinga saat berada di luar ruangan.
– Hindari sabun, sampo, atau perhiasan yang menyebabkan iritasi.
– Kelola stres dengan relaksasi, meditasi, atau olahraga ringan.
– Hindari tindik di tempat yang tidak steril dan jaga kebersihan telinga.
Telinga yang terasa panas bisa menjadi tanda dari sesuatu yang ringan atau justru sesuatu yang lebih serius. Mengenali penyebab dan gejalanya secara cermat adalah kunci untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.
Jika perawatan rumahan tak cukup atau kondisi terasa memburuk, jangan ragu untuk mencari bantuan medis. Tubuh punya cara sendiri memberi sinyal dan telinga yang panas bisa jadi salah satunya.