KOROPAK.CO.ID – JAKARTA – Pada tahun 2026, Indonesia akan mencatat babak penting dalam sejarah pendidikan nasional dengan dimulainya operasional empat Sekolah Garuda baru.
Diumumkan oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Prof. Stella Christie, pada Sabtu, 17 Mei 2025, kebijakan ini menjadi bagian integral dari program besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam penguatan sumber daya manusia dan pembangunan ekosistem sains-teknologi nasional.
Sekolah Garuda, yang dirancang sebagai SMA berasrama pre-university, mengadopsi dua skema. Pertama, Sekolah Garuda Transformasi, yang mengoptimalkan 12 SMA dan MA terpilih dengan pendekatan pembinaan dan peningkatan kualitas.
Kedua, Sekolah Garuda baru, satuan kerja di bawah Kemdiktisaintek yang dibangun dari nol dan dikendalikan langsung oleh pemerintah pusat. Ciri khas Sekolah Garuda baru adalah penggunaan kurikulum nasional di kelas 10, disusul International Baccalaureate (IB) di kelas 11 dan 12.
Sistem ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi kelas dunia, sebuah misi ambisius yang menempatkan Indonesia pada peta pendidikan global. “Output-nya jelas: lulusan kita mampu bersaing di tingkat dunia,” kata Prof. Stella.
Baca: Prabowo Dorong Percepatan Pembangunan Sekolah Rakyat di Seluruh Daerah
IB dipilih setelah analisis perbandingan dengan berbagai sistem pendidikan internasional, termasuk A-Level, New Zealand Curriculum, dan AP Amerika. Penelitian dari Universitas Harvard dan University of Chicago menunjukkan bahwa kurikulum IB meningkatkan peluang diterima di top university dunia hingga 30 persen.
Selain akademik, siswa Sekolah Garuda juga akan terlibat dalam pengabdian masyarakat dan riset terapan. Sebuah contoh konkret: siswa di NTT bisa merancang solusi untuk overproduksi alpukat menggabungkan keilmuan dengan pengaruh nyata pada komunitas.
Tak kalah penting, kemampuan Bahasa Inggris bukanlah penghalang utama. Prof. Stella menegaskan bahwa Bahasa Inggris hanya 20 persen dalam tes seleksi, dan siswa masih memiliki waktu pembinaan sebelum memasuki fase IB.
Demi menunjang kualitas, guru Sekolah Garuda akan mengikuti pelatihan IB internasional, dengan seleksi ASN dijadwalkan pada awal 2026. Menariknya, guru-guru Indonesia dengan lisensi IB saat ini bahkan diakui dan diminta melatih rekan sejawatnya di Australia. “Ini kebanggaan kita. Guru-guru Indonesia sudah mendunia,” ujar Stella.
Langkah ini mencerminkan transformasi sistemik pendidikan nasional menuju arah yang lebih terbuka, kompetitif, dan bertaraf global. Tahun 2026 akan menjadi tonggak sejarah: lahirnya generasi baru SDM Indonesia yang siap menatap dunia dari ruang kelasnya sendiri.