Actadiurna

NU Dorong Pejuang Tasikmalaya, Sutisna Sendjaja Jadi Pahlawan Nasional

×

NU Dorong Pejuang Tasikmalaya, Sutisna Sendjaja Jadi Pahlawan Nasional

Sebarkan artikel ini
NU Dorong Pejuang Tasikmalaya, Sutisna Sendjaja Jadi Pahlawan Nasional
Doc. Foto: TIMES Malang

KOROPAK.CO.ID – TASIKMALAYA – Dalam lembar panjang sejarah kemerdekaan Indonesia, tak sedikit tokoh dari daerah yang berperan besar namun belum tercatat secara resmi sebagai pahlawan nasional. Salah satunya adalah Sutisna Sendjaja, sosok pejuang asal Tasikmalaya yang kini kembali diperbincangkan dalam forum-forum historis dan keagamaan.

Sabtu, 21 Juni 2025 menjadi momen penting di Gedung PCNU Kota Tasikmalaya. Sebuah halaqoh sejarah diselenggarakan untuk mendiskusikan kelayakan Sutisna Sendjaja sebagai tokoh yang layak diusulkan menjadi pahlawan nasional. Inisiatif ini dipelopori oleh PCNU Tasikmalaya dan dihadiri oleh lintas tokoh, mulai dari akademisi, budayawan, hingga pengurus NU dari tingkat Jawa Barat.

Dalam forum tersebut, Iip D Yahya, Direktur Media Center PWNU Jabar, memaparkan fakta historis penting: Sutisna pernah duduk di tiga lembaga negara strategis, yakni Chuo Sangi-In (badan penasihat Jepang untuk rakyat Indonesia), Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), dan Dewan Konstituante. Ketiganya mencerminkan betapa luas pengaruh dan kepercayaan publik terhadapnya pada masa-masa awal Republik Indonesia berdiri.

“Lebih dari sekadar politisi, Sutisna adalah tokoh pendidikan dan keagamaan. Ia mendirikan sekolah HIS (Hollandsch Inlandsche School), serta pernah menjabat sebagai Ketua Tanfidziah PCNU Tasikmalaya, menjadikannya bagian penting dari dinamika pergerakan umat Islam di wilayah Priangan Timur,” ujarnya.

PCNU pun bertekad melanjutkan langkah konkret. Ketua PCNU Kota Tasikmalaya, KH Dudu Rohman, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera membentuk tim kajian historis dan tim pengusulan resmi. “Langkah ini akan dibarengi dengan pengumpulan arsip, pidato, tulisan, serta dokumen akademik yang menguatkan posisi Sutisna sebagai figur nasional,” tuturnya.

Baca: Alun-Alun Tasikmalaya dan Jejak Perjuangan Mak Eroh-Abdul Rozak

Dukungan juga datang dari ranah legislatif. Ketua Fraksi PKB DPRD Tasikmalaya, Asep Endang M Syams, menyatakan kesiapan lembaganya untuk memfasilitasi proses pengusulan secara administratif dan politis. β€œIni bukan hanya tugas NU, tapi juga tanggung jawab daerah untuk membawa sejarahnya ke tingkat nasional,” tegasnya.

Sementara itu, Lesbumi NU dan sejumlah akademisi lokal turut mengangkat pentingnya pelestarian sejarah lokal sebagai bagian dari identitas kebangsaan. Dengan dokumentasi yang memadai, Sutisna disebut juga layak mendapat gelar sebagai tokoh pendidikan, tokoh Sunda, bahkan tokoh pers.

Langkah ini menjadi contoh nyata bagaimana sejarah lokal dapat menembus narasi nasional bahwa perlawanan, pengabdian, dan pemikiran tokoh-tokoh seperti Sutisna Sendjaja adalah bagian dari denyut perjuangan Indonesia merdeka.

Kini, kerja-kerja dokumentasi dan sinergi kelembagaan menjadi kunci. Jika berhasil, maka Sutisna Sendjaja tak hanya dikenang di Tasikmalaya, tapi juga dicatat sebagai salah satu anak bangsa yang mengukir kontribusi dalam membangun fondasi Indonesia merdeka.

error: Content is protected !!