Koropak.co.id – Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kabupaten Tasikmalaya menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan PC DMI se-Kabupaten Tasikmalaya, menjelang pelaksanaan acara pembagian uang “kadeudeuh” bagi sejumlah marbot/guru-guru ngaji serta santri dan santriwati berbasis masjid, pada tanggal 6 Desember 2018 mendatang.
Kadeudeuh yang akan dibagikan masing masing kepada 20 orang marbot/guru ngaji dan 10 orang santri berbasis masjid per kecamatan itu, dilakukan berdasarkan hasil pencermatan PC DMI berdasarkan skala prioritas.
“Penentuan siapa yang layak untuk mendapat “kadeudeuh” ini, kami serahkan sepenuhya kepada PC DMI. Yang jelas, kadeudeuh ini bersifat insidentil dan terbatas,” papar Ketua DMI Kabupaten Tasikmalaya, Drs. KH. Dede Saeful Anwar, M.SI, seusai memimpin rapat koordinasi di kantor sekretariat PD DMI Kabupaten Tasikmalaya komplek Islamic Center Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (28/11/2018).
Diakuinya, meskipun tidak besar tetapi paling tidak kadeudueh pemerintah yang akan digulirkan pada tanggal 6 Desember itu, adalah bagian dari perhatian pemerintah terhadap umat Islam yang senantiasa mewakafkan dirinya untuk memakmurkan masjid dan memelihara syiar Islam.
“Kadeudeuh ini diberikan kepada segelintir marbot/guru ngaji dan sebagian santri santrinya. Awalnya kami sangat berharap dapat diberikan kepada seluruh marbot/guru ngaji di masjid dan santri santrinya, tetapi kemampuannya terbatas,” ujarnya.
Maka tambah KH. Dede, dalam pembagiannya harus betul betul tepat dan itu menjadi tugas para pengurus PC DMI di seluruh kecamatan dalam menentukan siapa calon penerima kadeudeuh ini. “Kami berharap, niatan baik pemerintah saat ini untuk memberikan perhatian secara rutin kepada para marbot/guru ngaji dan beasiswa kepada santri santri berbasis masjid berprestasi di tahun 2019, betul betul dapat terealisasikan, kita doakan saja,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum PD DMI Kabupaten Tasikmalaya, Afan, S.Hi mengatakan, selain membahas rencana pembagian kadeudeuh, dibahas pula soal kegiatan pengajian yang harus dilakukan oleh seluruh PC DMI sebanyak 10 kali pertemuan, dalam rangka memperkuat kembali ukhuwah Islamiyah, wathoniyah dan basyariyah.
“Selain mencari dan menentukan marbot/guru ngaji dan santri berbasis masjid untuk menerima kadeudeuh, para ketua PC DMI ini mengemban tugas mulia untuk melakukan pertemuan dengan jamaah di masing masing daerah sebelum bulan Desember berakhir,” kata Afan.*