Koropak.co.id – Plaza Asia yang beralamat di Jalan HZ Mustofa Nomor 326 Kota Tasikmalaya segera menggelar Kajian Islam yang akan dilaksanakan Muraabith di Masjid Al-Ishlah Plaza Asia, Kamis (13/12/2018) mendatang.
Dijumpai Koropak di ruang kerjanya, Senin (10/12/2018), Manager Operational Plaza Asia Tasikmalaya, Roni Apriliansyah menuturkan kegiatan Taklim Muraabith bertujuan untuk lebih memakmurkan masjid di Plaza Asia, dalam hal ini Masjid Al-Ishlah. Sehingga selain digunakan untuk beribadah sholat, masjid tersebut juga dapat lebih bermanfaat lagi bagi umat muslim, baik pengunjung maupun masyarakat umum yang sengaja singgah untuk beribadah.
“Plaza Asia akan selalu mendukung setiap kegiatan positif, terutama kegiatan-kegiatan keagamaan. Kami juga sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin mengadakan even keagamaan di masjid kami,” katanya.
Dengan adanya Taklim Muraabith tersebut, Roni berharap selain digunakan sebagai sholat, masjid Al-Ishlah juga bisa digunakan sebagai sarana edukasi keagamaan, pengajian, taushiyah, dan kegiatan keagamaan lain.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara dari Taklim Muraabith, Inne mengatakan Taklim Muraabith merupakan sebuah kajian taklim yang di dalamnya membahas berbagai kajian, mulai dari tauhid, parenting, aqidah dan lainnya.
“Dalam kegiatan nanti, tema yang akan kita bahas adalah Parasit Aqidah. Sementara tujuan kami mengumpulkan dana dan infaq dari jamaah yang datang, untuk kami salurkan kepada korban bencana alam, tebar nasi, dan lainnya. Selama 1 bulan ini, Muraabith akan dilaksanakan sebanyak 5 kali kajian mulai dari tanggal 5, 13, 14, 17 dan 19 Desember 2018 mendatang.
Inne menuturkan, pada zaman modern seperti sekarang ini, kesyirikan masih terjadi di masyarakat baik secara sadar maupun tidak sadar, yang disebabkan oleh kebodohan, atau ketidakmauan manusia meskipun mereka sudah tahu. Bahkan satu-satunya dosa yang menghalangi seorang muslim adalah dosa syirik.
“Setelah mengikuti kajian ini, semoga para jamaah bisa tercerahkan dengan ilmu yang sudah didapatkannya. Rencana ke depan, kami tidak akan hanya membahas kajian tematik saja, namun ingin membahas kitab yang rutin dibahas secara lebih rinci sehingga bisa lebih maksimal referensi keilmuannya,” ujarnya.*
