Targetkan Pemilih Millenial
Koropak.co.id – Barisan Muda Kosgoro (BMK) 1957 Jawa Barat tengah membidik pemilih pemula dalam rangka menghadapi Pilgub Jawa Barat 2018. Langkah ini dilakukan demi kemenangan pasangan Deddy Mizwar – Dedi Mulyadi dalam kontestasi lima tahunan itu. Pasangan yang dijuluki 2DM itu diusung oleh Koalisi Sajajar yang dihuni oleh Partai Golkar dan Partai Demokrat. Sementara, Barisan Muda Kosgoro 1957 merupakan organisasi yang didirikan oleh Kosgoro 1957. Nama organisasi terakhir ini adalah salah satu dari Tri Karya Pendiri Partai Golkar selain Soksi dan MKGR.
Komitmen pemenangan pasangan 2DM di Pilgub Jawa Barat ditegaskan oleh Ketua BMK 1957 Jawa Barat Isfhan Taufik. Dia mengatakan strategi mendekati pemilih pemuda harus dilakukan dengan cara yang berbeda, tidak bisa cara tradisional. “Pendekatan kita kepada kawula muda harus berbeda. Misalnya, kita bergabung dengan komunitas mereka, berbaur. Itu akan efektif,” katanya.
Pembauran komunitas tersebut menurut Isfhan, dapat melahirkan rasa persahabatan. Ikatan emosional yang kuat inilah yang bisa mendorong pemilih pemula untuk memilih pasangan 2DM di Pilgub Jabar. “Ini Barisan Muda Kosgoro gaya baru, generasi muda harus ikut menentukan pemimpin baru Jawa Barat,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Barisan Muda Kosgoro 1957 Jawa Barat, Maula Akbar mengungkapkan potensi pasar pemilih yang bisa digaet 2DM. Berdasarkan data yang dia pegang, sebanyak 50% dari 33 Juta pemilih di Jawa Barat adalah generasi millenial. Berbeda dengan Ketua BMK 1957 Jawa Barat yang berorientasi pada elemen eksternal, Maula lebih menekankan pembenahan internal. Meski begitu, cara ini ia nilai dapat saling melengkapi secara strategi organisasi.
“Pemilih millenial di Jawa Barat ini luar biasa banyak dan menjadi elemen penentu. Ada 50% dari 33 Juta pemilih adalah berasal dari generasi millenial. Kita segera lakukan pembenahan untuk pergerakan organisasi,” ujarnya.
Pembenahan yang ia maksud diantaranya, perubahan desain atribut dan pelatihan organisasi. Langkah terakhir itu disebutnya dapat menjadi pintu gerbang bagi rekrutment anggota baru BMK 1957 Jawa Barat. Sehingga, berbagai komunitas kawula muda dapat dihimpun.
“Kita harus tampil menawan tetapi tidak murahan. Cara kita harus kekinian untuk merangkul mereka. Tentu saja melalui langkah-langkah keorganisasian,” tuturnya.*
Editor : Jadi Mujiana