Koropak.co.id – Hidup di zaman seperti sekarang ini sangatlah penuh tantangan, mulai dari panasnya roda politik pemerintahan, pengaruh buruk dari luar dengan sistem liberal dan kapitalisnya serta ketimpangan sosial dan pergaulan bebas membuat para orangtua dibuat cemas setengah mati terhadap anaknya.
Hal tersebut turut menyangkut pada generasi penerus yang akan mengemban amanah bangsa. Oleh sebab itu, pendidikan akademik dan moral di sekolah, sangat diharapkan dapat membentuk karakter generasi bangsa yang cerdas dengan ahlak yang baik.
Melalui Program 100 Guru yang diusung oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Priangan Timur (LPM-P) menjadi upaya untuk menjawab tantangan tesebut dengan mengadakan pembinaan terhadap 100 guru yang rutin dilaksanakan setiap satu bulan sekali selama 1 tahun.
Ditemui Koropak, Kamis (20/12/2018), Anggota LPM-P, Isum Sumiati mengatakan, dalam program 100 guru ini, terdapat edukasi yang memberikan wawasan kepada para orangtua dan guru, khususnya untuk guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang memiliki status pendidikannya di bawah SLTA.
“Untuk guru yang menyandang status gelar sarjana atau S1 dapat diterima menjadi anggota, namun dengan syarat dan ketentuan bukan jurusan PAUD. Hal tersebut dikarenakan materi yang disampaikan selama satu tahun itu tentang ke-PAUD-an serta materi pendidikan akhlak untuk menyongsong generasi yang lebih baik lagi,” kata Isum.
Ditambahkan Isum, untuk mengikuti program 100 guru, para peserta diharuskan membawa beras perelek sebanyak 27 sendok dan barang bekas yang masih bisa dijual. Barang tersebut akan kembali kepada peserta sendiri, karena di akhir tahun terdapat kegiatan Rihlah atau perjalanan panjang yang biayanya diambil dari penjualan barang tersebut.
“Seiring dengan meningkatnya permintaan, maka LPM-P pun menambah kuota keangotaan. Tercatat pada tahun 2016 dan 2017 anggota kami menjadi 120 orang, dan pada tahun 2018 ini bertambah menjadi 150 orang,” ucapnya.*