Koropak.co.id – Humas Basarnas, Joshua Banjarnahor mengatakan, sampai dengan Minggu (23/12/2018) jam 13. 00 WIB, jumlah korban sementara akibat musibah air pasang di sekitaran sepanjang bibir pantai Merak, Anyer, Carita, Tanjung Lesung, Pulau Oar dan Sumur Ujung Kulon Provinsi Banten, tercatat sebanyak 107 orang meninggal dunia dan 476 orang luka luka.
“Sebagian besar korban adalah warga Pesisir Pantai Anyer, Carita, Tanjung Lesung dan Sumur,” katanya.
Dikatakan, tim recue Kantor SAR Banten berjumlah 3 unit dengan 20 personil telah berada di lokasi musibah dan menyebar di sepanjang wilayah terdampak, beserta unsur lainnya dari BPBD Kabupaten Serang, BPBD Kota Cilegon, BPBD Kabupaten Pandeglang, Instansi terkait Lainnya termasuk warga.
“Keseluruhan tim terus berupaya mencapai titik utama masing masing tempat musibah, yang saat ini akses jalannya tertutup,” ujarnya.
Baca : Dampak Tsunami Selat Sunda Memakan Banyak Korban
Sementara untuk bencana tsunami Lampung, Basarnas mencatat pada Sabtu (22/12/2018) jam 22.30 WIB telah terjadi fenomena air laut meninggi sampai memasuki perumahan warga di wilayah Panjang, Teluk Betung dan Kalianda Lamsel. Hal ini menyebabkan warga panik dan sebagian mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.
“Beberapa warga di Teluk dan panjang mengungsi ke Kantor Gubernur Provinsi Lampung. Untuk wilayah Kalianda mengungsi ke wilayah daratan yang cukup jauh dari perairan Kalianda,” katanya.
Jumlah korban sementara yang tercatat di Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Lampung, ditemukan sebanyak 32 orang meninggal dunia dan 3 orang mengalami luka luka.
Ditambahkan, proses pencarian para korban dimaksimalkan dengan menggunakan Helikopter AW milik Basarnas melaui udara dan Kapal Rescue Boat milik Kantor SAR Banten juga Lampung.*
Baca : Bencana Alam Menelan Korban Jiwa dan Harta