Koropak.co.id – Mengawali tahun 2019, Bupati Garut H. Rudy Gunawan, melakukan kunjungan kerja ke beberapa tempat di Kecamatan Cibalong, Selasa (01/01/2019). Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk lebih mengetahui permasalahan yang ada di masyarakat sehingga dapat secepatnya terselesaikan. Selain itu untuk mempercepat pembangunan yang ada di setiap kecamatan dalam rangka pengentasan kemiskinan di Kabupaten Garut.
“Ini hari pertama di tahun 2019, kami melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Cibalong sebagai langkah kongkret dalam upaya pengentasan kemiskinan, selain itu untuk melihat secara langsung permasalahan yang ada di masyarakat serta hal apa saja yang harus segera dilakukan oleh Pemerintah,” tutur Rudy.
Dimulai tahun 2019 ini tambah dia, pihaknya akan lebih sering melakukan kunjungan kerja ke lapangan dan lebih mendekatkan kepada masyarakat. “Dalam satu Minggu kita akan luangkan waktu selama tiga hari untuk berada di lapangan dan hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mendengar aspirasi mereka. Maka dari itu, nanti para kepala SKPD beserta administrator juga pengawas untuk melakukan hal yang sama,” kata Rudy.
Dalam kunjungan kerja di Kecamatan Cibalong tersebut, ada tiga agenda penting yakni launching rumah tidak layak huni (Rutilahu) sebanyak 650 unit dan monitoring parit untuk mengairi persawahan di desa Mekarwangi serta melihat juga berdiskusi dengan para petani penanam jagung di Desa Sagara, dan upaya menjaga ketersediaan beras yaitu dengan cetak sawah seluas 11 ha di Desa Karyamukti.
Sekretaris Dinas Pertanian Beni Yoga menyebutkan, pembuatan dam parit di Kabupaten Garut seperti di Desa Mekarwangi Kecamatan Cibalong, telah menunjukkan nilai manfaat yang besar dan bisa dirasakan oleh para petani.
“Dengan Dam Parit ini, para petani yang tadinya hanya satu kali tanam dalam setahun karena mengandalkan curah hujan, sekarang bisa tanam 2 – 3 kali dalam setahun. Ketersediaan air yang memadai juga berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas tanaman padi,” jelas Beni.
Sedangkan untuk potensi tanaman jagung di Kabupaten Garut khususnya di Garut selatan salah satunya di kecamatan Cibalong hampir mencapai 1.750 hektare. Rata-rata produksi per hektare bisa mencapai 4-5 ton. Itu artinya di Kecamatan Cibalong ini mempunyai potensi produksi 8.700 ton sekali musim tanam dengan harga jual rata-rata Rp 2.700 per kilo gram.
“Sektor komoditas jagung menurutnya bisa berkontribusi terhadap laju pertumbuhan ekonomi sebesar Rp 23.6 milyar. Namun permasalahan kelembagaan petani dan dukungan lembaga keuangan masih menjadi pekerjaan rumah. Insyaallah dukungan lembaga keuangan terhadap sektor pertanian di tahun 2019 ini akan segera terwujud,” tambahnya.
Adapun untuk menjaga ketersediaan pangan khususnya beras di Kabupaten Garut terutama akibat adanya alih fungsi lahan yang terjadi saat ini, dinas pertanian pada tahun 2017 – 2018 sudah melaksanakan program cetak sawah baru seluas 11 hektare
“Alhamdulillah cetak sawah ini sudah mulai berproduksi. Rata-rata produksi di tahun pertama baru mencapai 4,7 ton per hektare, seiring perbaikan hara tanah dan dukungan irigasi yang memadai di tahun kedua, produksi sudah mencapai 5,2 ton per hektare. Tentu upaya ini harus terus ditingkatkan di tahun mendatang, karena potensi lahan dan sumber air yang ada di Garut selatan memungkinkan untuk hal ini,” paparnya. *