Koropak.co.id – Menindaklanjuti usulan peningkatan status kelembagaan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang menjadi Politeknik, Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) melakukan visitasi ke Kampus BP2IP Tangerang yang beralamat di Jalan Raya Karang Serang Nomor 1, Tangerang, Banten, Kamis (10/1/2019).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Asisten Deputi Assesmen dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Kelembagaan II Kemenpan RB, Hastori Mafis bersama Kepala Bagian Umum Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementrian Perhubungan Emmy Suhartie, serta Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementrian Perhubungan Retno Dewayani.
Kepala BP2IP Tangerang Joni Turiska menuturkan kunjungan dari Kemenpan RB merupakan tindaklanjut persiapan BP2IP Tangerang untuk meningkatkan status kelembagaannya menjadi politeknik.
“Kami sangat menyambut baik. Kunjungan Kemenpan RB merupakan bagian dari proses perubahan kelembagaan BP2IP Tangerang menuju Politeknik, yang sebelumnya telah dilaksanakam visitasi oleh Kementrian Pendidikan Tinggi,” ucapnya.
Hasil visitasi Kemenpan RB, kata Joni, sangat memuaskan. Besar harapan, proses peningkatan status kelembagaan yang sedang dilaksanakan guna menjadikan BP2IP sebagai politeknik bisa terwujud segera.
“Target dan harapan kita, ortaker Politeknik sudah disetujui Kemenpan RB, sehingga peningkatan status jadi Politeknik bisa secepatnya dilaksanakan sebelum masa penerimaan Calon Taruna Baru,” ucapnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Assesmen dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Kelembagaan II Kemenpan RB, Hastori Mafis menuturkan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama perkembangan teknologi yang terus bergerak dinamis.
“Terlebih Indonesia juga akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2035. Usia produktif lebih besar. Apakah kita mampu mengelola usia produktif tersebut? Kita harus belajar kepada negara maju yang berpengalaman menghadapi bonus demografi, seperti Jepang. Negara matahari terbit itu bisa memanfaatkan bonus demografi dengan baik,” katanya.
Jika Indonesia mampu mengelola, kata Hastori, bukan tidak mungkin target top 10 big economy country akan tercapai. Namun jika salah memanfaatkan bonus demografi tersebut, akan menimbulkan bencana sosial, tingkat kriminal akan naik.
“Upaya menghadapi bonus demografi tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas SDM dari semua bidang. Kuncinya ada di bidang pendidikan. Kami di Kemenpan RB pun senantiasa berupaya meningkatkan program reformasi birokrasi, demi menciptakan pemerintahan yang efektif efisien, mendorong peningkatan program pendidikan nasional, demi tercapainya upaya peningkatan kualitas SDM,” kata Hastori.*