Koropak.co.id – Kehadiran Muslimat Nahdlatul Ulama hingga saat ini, tetap menjadi salah satu aset penting negara dalam mepererat dan memperkuat persatuan serta kesatuan bangsa/ukhuwwah wathaniyah.
Muslimat sebagai salah satu organisasi wanita di Indonesia yang juga merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama, hingga kini dengan tegas menunjukkan kekuatan dan kekompakannya, meskipun berada di tengah tengah iklim kehidupan yang berbeda. Dimana kelompok masyarakat yang satu mulai berani mencakar kelompok lainnya, menghujat bahkan memfitnah. Sifat silih asah silih asuh dan kegotongroyongan pun kian tergerus, tercerabut dari ruang bathin.
Mereka lupa bahwa semua masih bersaudara dalam tatanan satu bangsa satu tanah air Indonesia. Negara ini nyatanya dibangun oleh para pahlawan pembela bangsa yang telah bersatu berjuang dan berkorban hingga berdarah darah.
Demikian hal itu diungkapkan Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto, pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW serta Harlah Muslimat NU ke-73 di Aula IAIC Singaparna, Minggu (13/1/2019).
Dalam kegiatan yang dihadiri Dua Kapolres Tasikmalaya kota dan kabupaten yakni AKBP Dony Eka Putra, S.IK dan AKBP Febry Kurniawan Ma’ruf, SH., S.IK itu, juga dihadiri Ketua dan jajaran pengurus wilayah Muslimat NU Jawa Barat, Rois Syuriah PC NU dan Ketua Tanfidziah PC NU Kabupaten Tasikmalaya, Ketua DMI dan Pejabat Kemenag Kabupaten Tasikmalaya serta sedikitnya 1.100 Muslimat se-Kabupaten Tasikmalaya.
Bupati menegaskan, dalam kontek kekinian kesuksesan suatu bangsa berangkat dari kesuksesan sebuah keluarga yang diawali sebuah mimpi atau cita cita orang tua yang baik dan mulia, ditunjang oleh upaya dan pendidikan serta pembinaan, bimbingan anak anak demi keterwujudan mimpi tersebut.
Pendidikan itu diawali dari sebuah keluarga yang menempati 80 persen faktor penentu kesuksesan masa depan anak anak sebagai generasi bangsa. Dan ibu ibu memiliki peran dominan dalam menghadirkan suasana pendidikan di dalam keluarganya.
“Ini tugas maha hebat bagi Ibu Ibu dalam sebuah keluarga untuk membangun anak anaknya demi masa depan gemilang penuh keramahan, kesantunan. Maka Muslimat NU sebagai pergerakan wanita NU yang memiliki akar kesejarahan panjang, harus tetap hadir dan mampu membangun kehidupan keluarga lebih baik dan berkah serta membawa manfaat bagi umat di masa mendatang,” ujarnya.
Ditambahkan, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terus berupaya untuk merangkul dan mempotensikan seluruh organisasi pergerakan wanita di Kabupaten Tasikmalaya di antaranya Tim Penggerak PKK, Dharmawanita dan organisai kewanitaann lainnya dengan segenap kemampuan anggaran yang ada agar bersatu padu bersama pemerintah menyukseskan program program pembangunan baik pada bidang pendidikan, kesehatan maupun ekonomi.
Hal senada diutarakan Rois Syuriah PC NU Kabupaten Tasikmalaya, KH. Abun Bunyamin Ruhiyat, M.SI, kaum wanita dari kacamata agama, adalah tiang negara.
“Kalau wanita mampu membina keluarga sebagai lingkungan terkecil dalam tatanan negara, maka ia sebenarnya sedang berjuang demi masa depan bangsa dan negaranya,” kata KH. Abun.
Dalam kontek kenegaraan terang dia, menjelang Pemilu 2019 nanti, kaum perempuan sebagai pemilih terbanyak, diharapkan dengan bijak dan cerdas menggunakan hak pilihnya serta mampu mencerahkan kehidupan berbangsa dan bernegara ini, tanpa kedengkian, kebencian dan kemarahan serta fitnah fitnah keji terhadap sesama saudara seagama dan sebangsa.*