Keluarga 14 Anak Dapat Bantuan
Koropak.co.id – Bupati Purwakarta yang juga merupakan Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi merasa prihatin dengan kondisi yang dialami keluarga Otim dan Dude yang tinggal di Cianjur Jawa Barat. Pasalnya, pasangan tersebut kini sudah memiliki 13 orang anak dan hanya tinggal di dalam sebuah gubuk berukuran 3 x 2 meter yang hampir roboh.
Atas permintaan seorang netizen, pada Minggu (21/1/2018) lalu Dedi mendatangi kediaman mereka di Kampung Pasir Cikur Desa Neggalamekar, Ciranjang, Cianjur Jawa Barat. Berdasarkan tinjauan Dedi Mulyadi, gubuk yang merupakan tempat tinggal keluarga tersebut memang sangat memprihatinkan. Selain gubuknya yang hanya berdindingkan anyaman bambu, gubuk yang berdiri di atas tanah berkontur miring itu juga sudah ditopang oleh batang bambu.
“Saya diberitahu salah satu follower di sosmed, katanya di sini ada keluarga yang membutuhkan bantuan. Selesai acara di Sukabumi tadi saya langsung ke sini. Ternyata memang benar,” tutur Dedi.
Hasil perbincangan antara Dedi bersama Dude dan juga istrinya Otim, diperoleh sebuah fakta yang cukup mengejutkan. Dude mengaku sudah 14 kali melahirkan namun hanya 7 anaknya yang masih hidup hingga sekarang. “Kalau dihitung sudah 14 anak saya Kang, tetapi yang masih ada tinggal 7 orang saja. Sisanya sudah meninggal,” kata Dude.
Pasangan tersebut beralasan sering sakit-sakitan sehingga membuatnya tidak mengikuti Program Keluarga Berencana yang dicanangkan oleh pemerintah. Dude juga mengaku sering merasa kerepotan dalam mengatur resiko dapur sehari-harinya dikarenakan suaminya hanya berprofesi sebagai kuli cangkul, dan penghasilan hanya mampu menghasilkan uang Rp 15 ribu hingga Rp. 30 ribu per harinya.
“Pendapatan suami saya masih kurang Pak, ditambah lagi tempat ini juga merupakan lahan rumah punya saudara, repot jika tidur bertumpuk karena sempit,” ujarnya.
Perbincangan tersebut ditutup dengan permintaan Dedi kepada warga dan aparat desa setempat untuk membantu merobohkan rumah Otim dan Dude. Sehingga sebagai gantinya, Dedi memberikan bantuan pembangunan rumah baru bagi pasangan suami istri tersebut.
“Ayo Bapak-bapak, kita bantu Pak Otim. Kita robohkan dulu rumahnya ini,” kata Dedi.
Dedi juga menilai bahwa, masalah yang tengah didera oleh keluarga tersebut merupakan masalah klasik di Jawa Barat. Dia juga melakukan analisa bahwa Program Keluarga Berencana dan Program Pembangunan Rutilahu harus terus diefektifkan kembali.
“Hal ini merupakan masalah sosial yang harus segera diselesaikan karena sudah menjadi masalah klasik di Jawa Barat. Kondisi keluarga kurang mampu, belum lagi memiliki anak yang banyak. Sehingga Program Keluarga Berencana dan Program Pembangunan Rutilahu harus kita efektifkan lagi,” tuturnya.*
Penulis : E. Kuswara