Penyuluhan Tingkatkan Cepat Tanggap Suspect Difteri
Koropak.co.id – Difteri menjadi wabah yang paling ditakutkan oleh masyarakat karena bisa mengancam nyawa penderitanya. Terlebih di beberapa daerah sudah ada korban yang meninggal dunia karena Difteri. Namun, sejauh ini di Kota Tasikmalaya belum ditemukan suspect yang positif terjangkit Difteri ini.
Meskipun demikian, Difteri tetap saja menjadi ancaman karena dikhawatirkan akan masuk ke Kota Tasikmalaya dan menjangkiti masyarakat. Oleh sebab itu, sebagai langkah antisipasi penyakit berbahaya ini, Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menggelorakan upaya pencegahan dengan melakukan penyuluhan demi menyadarkan masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan munculnya Difteri. Hal tersebut sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam bidang kesehatan yang dituangkan dalam program prioritas Pemerintah Kota Tasikmalaya tahun 2018-2022.
Seperti halnya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya melalui kegiatan Penyuluhan Difteri bersama Surveillance, di RSIA Bunda Aisyah pada 13 Desember 2017.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya H Cecep Zainal Kholis menuturkan penyuluhan Difteri merupakan komitmen serius Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk memerangi Difteri.
“Sebelumnya pernah ada suspect Difteri namun sudah dinyatakan negatif. Oleh sebab itu, kami melakukan upaya pencegahan dengan menggelar penyuluhan ke insan-insan kesehatan agar dapat diteruskan kepada masyarakat sehingga kewaspadaan terhadap Difteri lebih meningkat,” katanya.
Penyuluhan Difteri yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya bagi petugas Surveillance seiring dengan peranan Surveillance melakukan pengamatan terus-menerus terhadap kasus Difteri melalui laporan harian atau mingguan dari unit pelayanan kesehatan tingkat daerah meliputi Puskesmas, Rumah Sakit, praktik dokter, dan klinik.
“Tujuannya untuk memberikan bekal pengetahuan kepada para Surveillance saat melakukan pengamatan Difteri. Diharapkan pula surveillance dapat meneruskan informasi Difteri kepada insan kesehatan di tingkat daerah, seperti posyandu, puskesmas agar informasi tentang difteri bisa tersampaikan langsung ke masyarakat,” kata H Cecep.
Selain itu tujuan lain dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya melakukan penyuluhan adalah meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap orang yang terindikasi Difteri atau disebut Suspect.
“Sehingga masyarakat dapat lebih cepat tanggap saat ada keluarga atau tetangganya yang mengalami gejala Difteri seperti radang tenggorokan, sakit saat menelan, pilek, atau demam, bisa langsung memeriksakan ke dokter atau puskesmas terdekat,” ujarnya.
Hal itu menjadi wujud cepat tanggap Difteri, sehingga bilamana dinyatakan positif Difteri, suspect tersebut bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut. “Lebih dini tanggap Difteri, lebih efektif cegah Difteri,” tuturnya.*
Advertorial
Penulis : Fitriyani