Actadiurna

Buntut Panjang Kisruh Mata Air Ciparay

×

Buntut Panjang Kisruh Mata Air Ciparay

Sebarkan artikel ini

Kapolsek Cisayong Hadiri Musyawarah

Koropak.co.id – Kapolsek Cisayong, AKP Gunarto menghadiri musyawarah dan koordinasi terkait kisruh permasalahan mata air Ciparay. Musyawarah digelar di Aula Kantor Desa Sundakerta Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (31/1/2018).

Turut hadir Kanit Sabhara Ipda Kadarusman, Kapospol Sukahening Aiptu Wawan Herawan, Kanit Binmas Aiptu Suharsoyo, Kanit Intel Aiptu Sudjarwo, Babinsa Serda K Koswara, Kawil Buniruum Agus Yayan, Kawil Cijoho Sofyan GR, Kawil Sukamulya Ridwan Jenal Mutakin, Sekretaris Desa Sundakerta Asep Sarip, Kepala Urusan Perencanaan Desa Sundakerta Dadi Ruswandi, serta Kawil Cintamanah Dadang Daryaman.

Buntut Panjang Kisruh Mata Air CiparayKapolsek Cisayong AKP Gunarto menuturkan kisruh mata air Ciparay harus bisa diselesaikan dengan baik sehingga tercipta keamanan bagi masyarakat. “Ini memerlukan koordinasi yang baik antar pemerintah, jangan sampai muncul permasalahan baru,” ujarnya.

Gunarto menuturkan bola panas permasalahan mata air Ciparay dilimpahkan ke Dinas Kehutanan sebagai pihak penengah antara Kabupaten Garut dengan Kabupaten Tasikmalaya.

“Dengan adanya kejadian ini, kita harus bisa mengambil hikmahnya. Permasalahan baru yang muncul, warga Garut membangun di sekitar mata air tanpa kordinasi dengan pihak terkait. Demikian halnya warga Sukahening Kabupaten Tasikmalaya yang membongkar bangunan tersebut tanpa pemberitahuan ke semua pihak,” katanya.

Buntut Panjang Kisruh Mata Air CiparayOleh sebab itu, lanjut Gunarto, diharapkan jangan sampai ada potensi konflik sekecil apapun.

Kepala Desa Sundakerta, Anton Raksadiwangsa menyampaikan pihaknya sudah membuat dokumen dan diserahkan ke pihak perhutani. Barulah pada 22 Januari 2018 pihak perhutani datang meninjau lokasi yang dipermasalahkan.

“Akan dilaksanakan pertemuan setelah Kepala Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan Kabupaten Garut karena kades sebelumnya, Pak Ayi wafat. Hal itu menjadi beban bagi kami, karena tidak jelas kapan waktunya. Saya hanya sebagai imbas, karena menerima warisan masalah sumber mata air Ciparay yang terus menerus berlanjut,” tutur Anton.*

Penulis : Didit Fauzi

error: Content is protected !!