Actadiurna

Gerakan Panen Raya di Kabupaten Tasikmalaya

×

Gerakan Panen Raya di Kabupaten Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini

Menuju Sentra Padi Organik Nasional

Koropak.co.id – Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah dengan produktivitas hasil panen gabah cukup tinggi di Jawa Barat karena mampu menghasilkan rata-rata 7,2 ton gabah setiap hektarnya. Mengantisipasi penurunan harga gabah pada puncak panen raya gabah Februari 2018, Pemerintah melalui Perum Bulog membeli gabah dengan harga yang menyesuaikan para petani. Melalui upaya tersebut, diyakini mulai Febuari 2018, harga beras akan berangsur turun seiring dengan mencukupinya stok gabah di gudang Bulog.

Kepala Badan Karantina Pertanian selaku Ketua Tim Upaya Khusus Swasembada (Upsus) Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) Provinsi Jawa Barat Banun Harpini menuturkan pemerintah memberi keleluasaan sebanyak 1,2 juta ton untuk membeli gabah petani dengan harga fleksibel. Langkah ini akan memberi dampak pada kesejahteraan petani, karena harga terkendali dengan baik.

Gerakan Panen Raya di Kabupaten Tasikmalaya“Bulog dituntut untuk menyerap gabah dengan gerak cepat ke petani, sehingga tidak kalah langkah dengan para oknum tengkulak yang membeli Gabah Kering Panen (GKP) di bawah ketentuan pemerintah sehingga merugikan petani,” katanya.

Hal tersebut disampaikan Banun saat melaksanakan kegiatan Gerakan Panen Raya dan Serap Gabah bersama dengan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum dan para petani dari Gapoktan Jaya Ratu di Desa Sukaratu, Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, pada 24 Januari 2018.

Banun bangga dengan tingkat produksi petani gabah di Kabupaten Tasikmalaya, terutama dengan padi organiknya yang telah berhasil menembus pasar ekspor. Menurutnya padi organik dari Kabupaten Tasikmalaya adalah komoditas yang perlu ditingkatkan kulitas dan kuantitas produksinya.

“Kami akan terus mendukung Kabupaten Tasikmalaya sebagai Kabupaten Pertanian organik nasional karena terbukti telah mampu mengekspor hasil padi organiknya. Kami juga mendorong agar Tasikmalaya dikembangkan menjadi Kabupaten agrowisata organik yang tentu saja akan memberikan nilai tambah kepada para petani,” katanya.

Bupati Tasikmalaya, H Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan permohonan bantuan kepada Tim Upsus Provinsi Jabar untuk mendorong penaikkan Bendungan Cijalu di Bantarkalong agar pihaknya bersama petani di wilayah Kabupaten Tasikmalaya dapat mencetak sawah baru sekitar 1.500 hektar. Hal tersebut merupakan aktualisasi upaya menjawab tantangan pemerintah pusat yang melirik Kabupaten Tasikmalaya sebagai Kabupaten yang menaruh perhatian penuh terhadap pembangunan pertanian.

“Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terus berupaya mencetak lahan sawah baru di berbagai kecamatan potensial termasuk di Cijalu. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terhadap kesejahteraan petani dan peningkatan hasil produksi pertanian,” katanya.

Dalam sesi dialog, Ketua Kelompok Tani Jaya Ratu, Ajid menyampaikan terimakasih atas pendampingan dan bantuan Tim Upsus sehingga kelompok tani di bawah kaki Gunung Galunggung dapat melakukan panen raya dan dapat menanggulangi hama tumbuhan.

“Kami berharap ke depan ada bantuan teknis agar kami bisa mendapatkan nilai tambah dari hasil produk pertaniannya, seperti padi organik yang telah dilakukan oleh petani di desa lain di Tasikmalaya,” katanya.*

Advertorial
Penulis : Farhan

error: Content is protected !!