Koropak.co.id - Masyarakat Probolinggo telah menjaga keberlangsungan sebuah praktik yang bernilai sentimental menjelang Lebaran, tepatnya saat menjelang puasa ke-27. Tradisi yang dikenal sebagai Bibibi, menjadi ritual yang ditunggu-tunggu anak-anak dengan penuh antusiasme.
Bibibi, sebuah tradisi yang tidak sembarangan, hanya diberikan kepada anak-anak yang telah berhasil menunaikan puasa hingga 27 hari. Hal ini menjadikan momen ini begitu dinanti-nantikan, bahkan oleh mereka yang belum genap mencapai usia dewasa.
Di kelurahan Wiroborang, kecamatan Mayangan, anak-anak sudah berkumpul sejak pagi, membawa plastik jumbo yang siap diisi dengan berbagai bingkisan.
Tidak hanya anak-anak yang bersemangat, masyarakat juga ikut serta dengan sukarela mempersiapkan makanan ringan, minuman, dan angpao untuk dibagikan kepada mereka. Caranya pun tak sulit, cukup berteriak "Bibibi" di depan rumah, dan mereka pun akan disambut oleh gemerlap hadiah.
Tradisi yang telah berlangsung selama lebih dari 100 tahun ini menjadi penanda kebersamaan dalam budaya Probolinggo. Sulistiorini, ketua RT 3, menegaskan bahwa tradisi ini telah diwariskan dari generasi ke generasi. Awalnya, Bibibi bukanlah tentang uang, melainkan pemberian makanan, seperti kue serabi.
Baca: Merayakan Tradisi Lebaran Ketupat di Jawa
Dinamakan Bibibi karena dulu anak-anak memanggil "bibi" kepada wanita yang memberikan uang. Namun, kini, dalam tradisi ini, anak-anak memanggil "bibi" kepada ibu rumah tangga yang memberikan bantuan.
Tradisi ini memang telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu, namun esensinya tetap sama: mengajarkan anak-anak tentang kebaikan dan bersedekah.
Harapan Rini, serta banyak orang lain di Probolinggo, adalah agar tradisi ini tetap lestari di tengah arus perkembangan zaman. Tradisi ini bukan sekadar tentang memberi hadiah kepada anak-anak, tetapi juga tentang mengingatkan akan momen penting di akhir Ramadan.
Melalui Bibibi, semangat anak-anak untuk menyelesaikan puasa penuh semakin dikuatkan. Bahkan, bagi anak-anak seperti Farel Adi Lausen, usia 9 tahun, Bibibi bukan sekadar tentang hadiah, tetapi juga tentang momen bermain dan bersenang-senang bersama teman-teman.
Baca juga: Asal Usul Kata 'Lebaran': Misteri yang Masih Belum Terpecahkan
Berita Lainnya
Berokan: Kesenian yang Terlupakan dari Pantura Jawa Barat
Jamu Jeng Minul: Inovasi Kontemporer di Dunia Kesehatan
Menjelajahi Komunitas Hindu Madura di Dusun Bongso Wetan
Memelihara Warisan Masjid Tuo Ampang Gadang di Lima Puluh Kota
Suku Batin Sembilan: Penjaga Tradisi di Hutan Harapan
Wayang Orang Sriwedari: Tradisi yang Tetap Relevan dalam Era Modern
Mengenal Unan-unan: Ritual Kuno Suku Tengger yang Kaya Akan Makna
Pindapata: Tradisi Kuno Umat Buddha dalam Perayaan Hari Waisak