Koropak.co.id – Mengusung tema ‘Post Human & Art’ yang digelar Korea Foundation bersama ARCOLABS, seri kuliah gratis secara daring melalui aplikasi Zoom dan YouTube mendapat sambutan hangat dari ratusan peserta yang mengikutinya.
Ratusan peserta yang mengikuti kuliah gratis secara daring itu terdiri dari kalangan mahasiswa, pelaku seni rupa, desain, sains hingga masyarakat umum Indonesia.
Dalam sambutannya, Direktur Korea Foundation cabang Jakarta, Bae Sung Won mengatakan bahwa masyarakat di Indonesia bisa melihat aktivitas pertukaran dan kerjasama yang aktif di berbagai bidang seperti seni tradisional dan K-pop. Akan tetapi, pihaknya menilai aktivitas pertukaran di bidang seni rupa kontemporer masih tergolong lemah.
“Oleh karena itulah, Lecture Series on Posthuman & Art yang diadakan kali ini diharapkan akan dapat menjadi batu loncatan dalam mempromosikan pertukaran seni kontemporer yang saat ini menjadi poros penting dalam dunia seni. Kegiatan ini juga diharapkan mampu menciptakan ikatan masa depan bersama melalui berbagai macam kerjasama,” kata Bae Sung Won sebagaimana dihimpun Koropak dari Republika.co.id, Sabtu 11 Desember 2021.
Seorang Seniman Media Baru Korea, Unhappy Circuit dalam pemaparan materi seri kuliah pertama di acara tersebut menyatakan bahwa dirinya menyukaiscience fiction yang sebelumnya hanya dianggap imajinasi tontonan atau bacaan saja. Namun kini manusia bisa hidup pada saat sains fiksi itu nyata.
“Oleh karena itulah, saya merasa apa yang dilihat pada saat saya masih kecil itu bisa diekspresikan melalui karya seni. Karena, saat ini saya juga sangat tertarik pada tema hubungan manusia dengan semesta. Sehingga melalui karya, saya berharap akan dapat memperluas pemahaman akan kemanusiaan dan peradaban manusia,” ungkapnya.
Baca : Mahasiswa Institut Asia Afrika Belajar Gamelan dan Angklung di KJRI Hamburg
Unhappy juga berharap dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akan dapat mendorong seniman muda dan mahasiswa seni Indonesia agar bisa termotivasi untuk berkreasi sendiri. Kemudian karyanya sendiri itu bisa didasarkan pada konvergensi berbagai disiplin ilmu seperti seni, astronomi, biologi, ilmu data dan linguistik.
Sementara itu, seorang kurator dan penulis, Bob Edrian saat memoderatori acara tersebut melihat bahwa gagasan Post Human itu diwakili oleh rangkaian kekaryaan seniman, mulai dari seni musik, kecerdasan buatan hingga pesan interstellar.
“Kita juga bisa melihat bagaimana kemungkinan seni dan teknologi itu bisa bergabung dan menghasilkan banyak varian baru. Sebab, seni juga bisa memicu manusia untuk berpikir dengan perspektif yang lain,” jelasnya.
Di sisi lain, pihak penyelenggara dari ARCOLABS, Evelyn berharap agar seri kuliah gratis yang dilaksanakan kali ini dapat memotivasi seniman, mahasiswa, dan semua yang hadir untuk terus berkreasi dan berkarya.
“Selain itu. kami berharap juga semuanya yang hadir dalam seri kuliah hari ini dapat mengkaji arus global praktik seni media baru yang mengejar kecenderungan baru menuju estetika pasca manusia,” harapnya.
Diketahui, kegiatan seri kuliah gratis secara daring ini diselenggarakan dalam dua bahasa yakni bahasa Korea dan Indonesia dengan penerjemah. Bahkan dalam kegiatannya, para peserta pun mendapatkan sertifikat elektronik.*
Lihat juga : Simak Berbagai Video Menarik Lainnya Disini