Actadiurna

Perkuat Jejak Historis, KJRI Cape Town-Pemprov Jatim Jalin Kerja Sama

×

Perkuat Jejak Historis, KJRI Cape Town-Pemprov Jatim Jalin Kerja Sama

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Cape Town, Afrika Selatan, bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim), mengukuhkan kolaborasi yang melintasi seni budaya hingga investasi, memanfaatkan hubungan historis yang unik antara kedua wilayah.

Menurut Konjen RI Cape Town, Tudiono, Cape Town memiliki keterkaitan khusus dengan Indonesia, yang tercermin dalam sejarah panjang. “Lebih dari 330.000 warga Cape Malay di Cape Town, mayoritas adalah keturunan ulama-ulama pejuang dari Nusantara yang diasingkan oleh penjajah Belanda,” ujarnya. 

Di antara mereka terdapat ulama besar Syekh Yusuf Al Makassari, yang tiba di Cape of Good Hope pada Juni 1693 bersama 49 pengikutnya setelah membantu Sultan Ageng Tirtayasa dalam perlawanan melawan penjajah.

Selain itu, Tuan Guru dari Tidore, yang diasingkan pada tahun 1780, mendirikan Masjid Auwal, masjid pertama di Afrika Selatan, yang masih berdiri kokoh di Cape Town.

Dalam upaya untuk memperkuat hubungan ini, Konjen RI menganggap penting untuk mengembangkan kerja sama dengan Indonesia melalui program Sister Province, yang mencakup bidang seni budaya dan lainnya.

Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, berencana mengirimkan alat musik tradisional seperti gamelan ke KJRI Cape Town untuk promosi seni budaya serta sebagai sarana pelatihan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dan masyarakat setempat. 

“Selain itu, Pemprov Jatim akan mengirimkan pengajar langsung dari Indonesia untuk mendukung acara seperti Indonesian Folk Market (IFM) dan Indonesia Film Festival (IFF) yang akan diadakan di KJRI Cape Town pada bulan November mendatang,” jelasnya.

Baca: Atraksi Budaya Indonesia Memukau di Resepsi Diplomatik KJRI Perth

Kerja sama ini tidak hanya terbatas pada bidang seni budaya, tetapi juga mencakup sektor investasi. Pemprov Jatim telah menyetujui untuk menggandeng Konjen RI dalam komunikasi dengan Albany Power Generation (APG) di Cape Town, yang berencana untuk berinvestasi di infrastruktur pelabuhan Probolinggo. 

Namun, masih terdapat kendala terkait preliminary feasibility study dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh APG.

Selain itu, Pemprov Jatim tertarik dengan usulan Konjen RI untuk mendukung pendirian Film Studio di Jawa Timur, mirip dengan Cape Town Film Studio yang telah sukses internasional. 

KADIN Jatim dan PWI Jatim turut mendukung gagasan ini dengan mengirimkan wakil pengusaha dan wartawan untuk berpartisipasi dalam acara IFM serta mendukung produksi film komersial dengan latar Indonesia-Afrika Selatan yang sedang digagas.

Film tersebut, yang akan diproduksi oleh Wendra Lingga Tan dari Production House Summerland dan disutradarai oleh Robby Ertanto, akan mengisahkan tentang kisah cinta mahasiswa Universitas Syah Kuala yang terpisah akibat tragedi tsunami Aceh.

Dengan upaya ini, diharapkan bahwa Jawa Timur akan menjadi pusat industri perfilman Indonesia yang berkembang, sebagaimana halnya Cape Town Film Studio yang telah menjadi salah satu dari sepuluh studio terbaik di dunia.

Baca juga: Resepsi Diplomatik KJRI Istanbul Tampilkan Budaya Indonesia

error: Content is protected !!