KOROPAK.CO.ID – TASIKMALAYA – Pada Senin, 18 November 2024, Kota Tasikmalaya mencatat salah satu tonggak penting dalam perjalanan pembangunan ekonominya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowasyah, memimpin kegiatan Evaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bertempat di Pusat Promosi dan Pemasaran Kerajinan (PPIK). PPIK, yang telah lama menjadi simbol penguatan ekonomi lokal melalui kerajinan, dipilih sebagai lokasi strategis untuk membahas isu penting ini.
Acara yang dihadiri oleh pejabat pemerintahan, perwakilan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), dan berbagai pemangku kepentingan, bertujuan untuk menganalisis capaian PAD, mengidentifikasi kendala yang ada, serta menyusun strategi inovatif untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Dalam sambutannya, Cheka Virgowansyah menggarisbawahi sejarah penting sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam pengelolaan PAD. Ia juga menekankan perlunya adaptasi terhadap perubahan zaman dengan menerapkan pendekatan berbasis inovasi di berbagai sektor, seperti pajak dan retribusi.
Baca: ASN Kota Tasikmalaya Diimbau Proaktif Jaga Kesehatan dan Terus Berinovasi
“Kita harus terus berinovasi untuk memastikan pengelolaan PAD yang optimal. Langkah ini akan memperkuat pondasi ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sebagaimana menjadi visi pembangunan kita sejak awal,” ujar Cheka.
Lebih dari sekadar evaluasi, acara ini juga menjadi momen refleksi terhadap perjalanan pengembangan ekonomi lokal Tasikmalaya. PPIK, yang diresmikan untuk memperkuat daya saing produk lokal, kembali dipuji atas kontribusinya. Cheka menyebut sektor kerajinan dan UMKM sebagai “mesin utama penggerak ekonomi daerah” yang telah memainkan peran besar sejak beberapa dekade terakhir.
Dalam diskusi penutup, berbagai rekomendasi disampaikan untuk memperkuat pengelolaan PAD ke depan. Dengan mengedepankan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Tasikmalaya optimistis dapat mengatasi tantangan ekonomi masa kini.
Evaluasi PAD ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga bagian dari sejarah panjang komitmen Tasikmalaya dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.