KOROPAK.CO.ID – JAKARTA – Kalemdiklat Polri, Komjen Chryshnanda Dwilaksana, resmi ditunjuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri. Tim ini akan menjadi motor utama percepatan reformasi di tubuh Kepolisian RI.
Chryshnanda menegaskan bahwa agenda reformasi tidak hanya berhenti pada perbaikan struktur birokrasi atau pembangunan fisik. “Transformasi yang akan dilakukan menyentuh ranah nilai: moral, kemanusiaan, keterbukaan, dan pelayanan publik,” ujar Chryshnanda kepada wartawan, Selasa (23/9/2025).
Menurutnya, reformasi Polri harus menjadi momentum untuk menghadirkan kepolisian yang benar-benar humanis dan presisi. “Transformasi ini adalah keberanian belajar dari masa lalu, memperbaiki kesalahan, menjawab tantangan, dan menyiapkan masa depan kepolisian yang lebih baik,” kata dia.
Chryshnanda menekankan bahwa reformasi sejati hanya akan terwujud jika Polri berani mengubah kultur lama yang kerap dikritik publik. Ia menyebut penegakan hukum harus berorientasi pada penyelesaian konflik secara beradab, bukan sekadar menghukum.
“Menegakkan hukum adalah bagian dari membangun peradaban. Polisi harus hadir mencegah konflik, melindungi korban, dan memberi rasa keadilan,” ucapnya.
Baca: Polri Bentuk Tim Transformasi, Siap Wujudkan Visi 2045
Transformasi Polri, lanjut Chryshnanda, merupakan upaya membangun budaya tertib hukum dan kepastian hukum. Dengan demikian, Polri diharapkan semakin profesional, transparan, dan mampu menjawab tuntutan masyarakat.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, tim bentukan Kapolri ini akan bekerja paralel dengan Komite Reformasi Kepolisian yang sedang dibentuk Presiden Prabowo Subianto.
“Tim akan melibatkan tokoh masyarakat, akademisi, budayawan, serta lembaga independen. Semua diarahkan untuk menjawab aspirasi publik dan selaras dengan agenda reformasi presiden,” kata Trunoyudo, Senin (22/9/2025).
Ia menambahkan, program ini mencakup empat fokus: transformasi organisasi, transformasi operasional, transformasi pelayanan publik, dan transformasi pengawasan.
“Tim percepatan ini akan memastikan reformasi tidak hanya sebatas jargon, tetapi benar-benar menghadirkan Polri yang dipercaya masyarakat,” ujar Trunoyudo.











