Koropak.co.id – Pada tahun 1948, cahaya sejarah mencatat langkah pemerintah Indonesia dalam menanggapi tantangan pangan melalui perwujudan program ambisius yang dikenal sebagai Kasimo Plan atau Rencana Kasimo.
Cikal bakal Rencana Kasimo berasal dari pemikiran Ignatius Joseph Kasimo, atau yang akrab disapa I.J. Kasimo, yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Urusan Bahan Makanan Indonesia.
Lahir di Yogyakarta pada tahun 1900 dengan nama asli Kasimo Hendrowahyono, I.J. Kasimo bukan hanya seorang tokoh pemerintahan, melainkan juga seorang guru pertanian di Tegal dan Surakarta sebelum terjun ke dunia politik.
Sebelum memimpin Rencana Kasimo, Kasimo terlibat dalam pendirian partai politik Katholiek Djawi, yang kemudian bermetamorfosis menjadi Perkoempoelan Politiek Katholiek di Djawa, dan akhirnya berubah menjadi Partai Politik Katolik Indonesia (PPKI).
Anggota PPKI ini juga terlibat dalam Volksraad dari tahun 1931 hingga 1942, turut menandatangani petisi Soetardjo untuk kemerdekaan Hindia-Belanda, dan menghidupkan kembali PPKI pada masa kemerdekaan.
Baca: Bagong Kussudiardja, Seniman Ternama Asal Yogyakarta
Kasimo tidak hanya menjadi figur penting di era Orde Lama, tetapi juga melanjutkan perannya selama Orde Baru.
Ia menduduki berbagai posisi kementerian, seperti Menteri Muda Kemakmuran, Menteri Persediaan Makanan Rakyat, Menteri Perekonomian, dan menyusuri masa-masa peralihan pemerintahan.
Peran heroiknya tak hanya di ruang kabinet, melainkan juga di medan perang selama Agresi Militer II, ketika bersama menteri lainnya, Kasimo berjuang di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Setelahnya, ia menggabungkan seluruh partai Katolik menjadi Partai Katolik dan menduduki berbagai jabatan, termasuk wakil Republik Indonesia Serikat dan anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia pada masa Orde Baru.
Pada tahun 1955, Kasimo menolak rencana pembentukan kabinet empat partai yang dikemukakan oleh Presiden Soekarno, dan pada era Orde Baru, meskipun tak menjadi menteri, ia diangkat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia.
Namun, bab terakhir dalam kisah panjang Kasimo terukir pada 1 Agustus 1986, saat I.J. Kasimo berpulang pada usia 86 tahun di Jakarta, meninggalkan jejak panjang perjuangan dan kontribusinya dalam membangun sejarah Indonesia.
Baca juga: Kiprah Gemilang Omar Dhani yang Terhenti oleh Orde Baru











