KOROPAK.CO.ID – JAKARTA – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI), Sugiono, pada Jumat (13/12), menyerahkan enam Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) yang berhasil dipulangkan dari Amerika Serikat kepada Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.
Objek-objek tersebut terdiri dari lima arca perunggu dan satu relief batu, yang sebelumnya dipertahankan di luar negeri dan dipulangkan berkat kerja sama antara Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York dengan Jaksa Daerah New York (DANY).
Sugiono, dalam serah terima yang berlangsung di Jakarta, menyatakan bahwa keenam ODCB ini memiliki nilai sejarah yang jauh lebih tinggi daripada sekadar nilai nominalnya.
“Keenam ODCB ini merupakan barang-barang sejarah bernilai budaya tinggi, jauh lebih tinggi dibanding nilai nominalnya,” kata Menlu Sugiono, sebagaimana tercatat dalam pernyataan tertulis Kemlu RI yang diterima pada Sabtu (14/12/2024).
Peristiwa ini menjadi tonggak penting bagi Indonesia dalam upaya melindungi dan mengeklaim kembali hak warisan budaya nasional, serta memperkuat kerja sama internasional dalam mewujudkan tujuan tersebut.
“Ke depannya, Kemlu melalui kantor-kantor Perwakilan RI di luar negeri akan terus berupaya untuk membawa kembali artefak Indonesia yang bertebaran di seluruh dunia,” ujar Menlu Sugiono.
Baca: Kapasitas Juru Pelihara Cagar Budaya Kudus Ditingkatkan Melalui Pelatihan
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menilai serah terima objek tersebut sebagai simbol kolaborasi antara kedua kementerian untuk mendorong repatriasi warisan budaya Indonesia. Setelah diterima, Kementerian Kebudayaan akan menyerahkan objek tersebut ke Museum Nasional Jakarta untuk pengkajian dan penelitian lebih lanjut.
“Penyerahan ODCB hari ini dapat dipandang sebagai dimulainya kerja sama kolaborasi Kemlu dan Kemenbud di tahun-tahun yang akan datang,” kata Fadli Zon dalam kesempatan tersebut.
Fadli Zon juga menambahkan bahwa pada 5 Desember lalu, ia mengungkapkan bahwa sebelum akhir tahun ini, Indonesia akan menerima lebih banyak objek budaya dari Belanda, termasuk koleksi penting dari Volkenkunde Museum dan beberapa museum lainnya.
Di antara artefak yang menjadi prioritas repatriasi adalah keris milik Pangeran Diponegoro yang dikenal dengan dapur Nogo Siluman, serta keris milik Teuku Umar. Tak kalah penting, keris dari Madura dan artefak lainnya dari puputan Bali juga menjadi prioritas dalam gelombang repatriasi mendatang.
Gelombang pertama repatriasi artefak Indonesia dari Belanda telah berlangsung pada pertengahan 2023, sementara gelombang kedua, yang melibatkan 288 objek terkait Puputan Badung 1906 dan arca Hindu-Buddha dari Jawa, kembali ke Indonesia pada Oktober 2024.