KOROPAK.CO.ID – JAKARTA – Di tengah upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang berlangsung khidmat di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, sebuah momen menarik terjadi di balik layar Utama, pertemuan singkat dan hangat antara Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, percakapan antara Gibran dan Megawati terjadi di ruang tunggu sebelum upacara dimulai.
Tak hanya berbincang, keduanya bahkan sempat bercanda bersama sejumlah tokoh penting lainnya. “Iya, ngobrol dengan Bu Mega. Bercanda juga, suasananya akrab,” ujar Muzani usai acara.
Dalam ruangan itu, sejumlah figur kunci hadir dan menciptakan dinamika yang sarat makna historis. Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, serta beberapa menteri kabinet turut menyaksikan keakraban antartokoh.
Muzani mengungkapkan, Megawati duduk berhadapan langsung dengan Gibran, sementara Prabowo berada di sisi Megawati. Keduanya bahkan tampak sempat berbisik, meski isi percakapan mereka tak diketahui.
“Yang pasti, suasana penuh kehangatan, kekeluargaan, dan saling respek. Ini menjadi pemandangan yang menyejukkan di tengah dinamika politik kita,” ungkap Muzani.
Baca: Perjumpaan Sejarah, Prabowo dan Megawati Akan Bertemu Bahas Pilpres 2024
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini menjadi simbol penting dalam rekonsiliasi elite politik nasional. Di tengah transisi kekuasaan dan kontestasi yang masih menyisakan dinamika, kehadiran dan interaksi tokoh-tokoh lintas generasi itu memberikan pesan persatuan dan keberlanjutan ideologi negara.
Dalam catatan sejarah, hubungan antara keluarga Megawati dan Presiden Joko Widodo, ayah dari Gibran, pernah mengalami pasang surut politik, khususnya pada Pilpres 2024. Namun, pertemuan kali ini menyiratkan harapan baru akan terciptanya ruang dialog yang lebih terbuka di antara para tokoh bangsa.
Presiden Prabowo sendiri memimpin langsung jalannya upacara dengan penuh wibawa, menegaskan kembali pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi kehidupan berbangsa.
Di tengah situasi global dan tantangan domestik, peristiwa ini menjadi penanda bahwa Pancasila bukan hanya simbol, melainkan jembatan yang mempertemukan tokoh-tokoh bangsa dalam semangat gotong royong.
Upacara juga dihadiri oleh Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan para menteri Kabinet Merah Putih. Kebersamaan para pemimpin ini seolah menegaskan bahwa di atas segala perbedaan, semangat kebangsaan tetap menjadi panglima.