KOROPAK.CO.ID – BANDUNG – Kericuhan yang menewaskan tiga orang dalam pesta pernikahan Maulana Akbar, anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina di Lapangan Oto Iskandar Dinata, Garut, Jumat lalu (18/7), terus menyeret perhatian publik.
Salah satu titik sorotan kini tertuju pada dugaan kehadiran Dedi Mulyadi di lokasi saat insiden terjadi. Seorang korban selamat, SF, mengaku saat itu tengah mengantri makanan bersama keluarga ketika massa mendadak memadat.
“Sekitar pukul dua siang, tiba-tiba semua orang berdesakan karena Pak Dedi datang. Saya terjatuh dan terinjak,” ujar SF dalam keterangan yang dirilis Bidang Humas Polda Jabar, Selasa, 22 Juli 2025.
SF kini menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Slamet Garut akibat luka serius yang dideritanya. Petugas medis dilaporkan sigap mengevakuasi korban setelah kericuhan pecah di tengah kerumunan warga yang antusias menyambut kehadiran tokoh nomor satu di Jawa Barat itu.
Namun, Dedi Mulyadi membantah dirinya hadir di lokasi saat kejadian. Lewat pernyataan di media sosialnya, Dedi menyebut tengah berada di Trans Studio Bandung menghadiri gelaran UMKM bersama Bank Indonesia.
“Saya sedang mengikuti fashion show dan menyampaikan sambutan. Setelah itu saya baru menuju Garut untuk menemui keluarga korban,” tulisnya.
Baca: Fakta 3 Orang Tewas Saat Berebut Makan Gratis di Resepsi Anak Gubernur Jabar
Sementara itu, muncul video yang memperlihatkan Dedi sebelumnya sempat membicarakan acara pembagian makanan di kanal YouTube pribadinya. Dalam video itu, ia menyebut warga dipersilakan datang pada tanggal 18 untuk makan dan menyaksikan hiburan.
Pernyataan ini tentunya bertolak belakang dengan klarifikasi sebelumnya yang menyatakan dirinya tidak tahu soal agenda makan siang gratis. Dalam wawancara pasca-kejadian, Dedi mengaku hanya mengetahui bahwa malam harinya akan digelar pentas seni.
Di sisi lain, sang putra Maula Akbar dan menantunya, Putri Karlina, menegaskan tidak pernah secara resmi mengumumkan acara makan gratis. “Makanan hanya dibagikan agar tidak mubazir. Tidak pernah diumumkan terbuka,” ujar Putri.
Polda Jabar kini mengambil alih penyelidikan atas insiden ini. Polisi menyebut kemungkinan pemeriksaan akan difokuskan pada pihak Event Organizer, bukan kepada mempelai. “Karena acara sudah diserahkan ke EO,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan.
Tiga korban tewas dalam insiden itu diketahui terdiri dari seorang anak, seorang lansia, dan seorang anggota polisi. Penyelidikan sementara masih berlangsung, termasuk pengumpulan keterangan dari saksi dan panitia pelaksana.











