KOROPAK.CO.ID – TASIKMALAYA – Kunjungan kerja Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) RI, Bima Arya, ke Kota Tasikmalaya pada Kamis, 20 Maret 2025, menjadi catatan penting dalam persiapan menjelang Lebaran.
Didampingi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Viman-Diky, serta Kepala BI Tasikmalaya, Laura Rulida Eka Sari, Bima menyoroti dua isu utama yang menjadi perhatian nasional sejak era reformasi, yaitu kelancaran jalur mudik dan kestabilan harga bahan pokok.
Tradisi mudik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idulfitri di Indonesia sejak dekade 1970-an. Namun, kemacetan akibat pasar tumpah dan perbaikan jalan di jalur-jalur utama kerap menjadi kendala yang berulang.
Bima Arya dengan tegas mengingatkan pemerintah daerah untuk mengantisipasi titik-titik kemacetan di jalur Tasikmalaya–Ciamis dan Garut, terutama di Malangbong dan Limbangan yang dikenal sebagai simpul kemacetan sejak dahulu.
“Kepala daerah tolong identifikasi titik-titik potensi kemacetan, terutama akibat pasar tumpah. Ini fenomena lama yang selalu terjadi setiap tahun menjelang mudik, dan perlu penanganan serius agar tidak memperburuk arus lalu lintas,” ujar Bima, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Bogor selama dua periode.
Sejarah mencatat bahwa fenomena pasar tumpah telah menjadi tantangan tersendiri dalam pengaturan arus mudik sejak era Orde Baru. Oleh karena itu, Bima meminta agar tidak ada perbaikan jalan yang dilakukan mendekati masa mudik untuk mencegah kemacetan yang lebih parah.
“Saya sendiri terjebak sekitar 30–40 menit kemarin karena pasar tumpah. Jangan sampai ada perbaikan jalan mendekati Lebaran yang justru memperparah situasi,” tegasnya.
Baca: Langkah Strategis Pemkot Tasikmalaya Kendalikan Harga Pangan di Bulan Ramadhan
Selain jalur mudik, stabilitas harga bahan pokok juga menjadi perhatian utama. Bima Arya bersama Wali Kota Tasikmalaya melakukan peninjauan langsung ke Pasar Cikurubuk, yang memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan utama di Priangan Timur.
Dari hasil pemantauan, Bima menyebut harga beras dan daging ayam relatif stabil. Namun, harga daging sapi mengalami kenaikan, sementara harga bawang merah dan bawang putih naik karena pasokan dari Brebes terganggu akibat cuaca buruk.
“Secara keseluruhan harga masih terkendali, kecuali Minyakita yang stoknya agak kurang. Ada aspirasi dari pedagang untuk operasi pasar, dan ini perlu koordinasi dengan Kementerian Perdagangan,” ujar Bima.
Sebagai tindak lanjut, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan mendorong pemerintah daerah untuk melakukan pemantauan harga secara real-time dan memperkuat kerja sama dengan daerah penghasil komoditas.
Selain itu, operasi pasar akan didorong melalui sinergi dengan Bulog dan Kementerian Pertanian untuk memastikan distribusi bahan pokok tetap lancar.
Bima Arya menegaskan bahwa kunjungan kerja ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat untuk mengawal kesiapan daerah dalam menghadapi mudik dan menjaga stabilitas harga. Harapannya, masyarakat dapat menjalankan tradisi mudik dengan aman dan nyaman, sebagaimana semangat yang telah diwarisi dari generasi ke generasi.
Dalam kesempatan itu, Bima Arya juga menyempatkan diri untuk bercengkrama dengan para pedagang dan membeli produk mereka, menciptakan momen kebersamaan yang mencerminkan semangat Ramadan sebagai bulan penuh berkah dan solidaritas sosial.