Actadiurna

Kasus Joget Erotis di Tasik Tak Berujung Hukum, Hanya Pelanggaran Perda

×

Kasus Joget Erotis di Tasik Tak Berujung Hukum, Hanya Pelanggaran Perda

Sebarkan artikel ini
Kasus Joget Erotis di Tasik Tak Berujung Hukum, Hanya Pelanggaran Perda
Doc. Foto: iNews

KOROPAK.CO.ID – TASIKMALAYA – Polres Tasikmalaya Kota telah mengidentifikasi dan memeriksa pria berpenampilan feminim yang berjoget erotis dalam video yang viral, terjadi di salah satu resto kafe hotel di Kota Tasikmalaya.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra, mengungkapkan bahwa pelaku berinisial As tersebut adalah pedagang bakso ikan yang kerap mencari uang tambahan melalui saweran saat tampil di acara hiburan.

Dalam keterangannya pada Minggu (8/6/2025), AKP Herman menyatakan bahwa pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pemilik tempat usaha, penyelenggara acara, dan dua orang yang terekam dalam video tersebut. “Orang yang ada di video itu sudah kita periksa,” ujarnya.

Diketahui, As dikenal sebagai pedagang bakso ikan dengan penghasilan harian sekitar Rp70 ribu, tidak cukup untuk menikmati hiburan malam di tempat tersebut.

Oleh karena itu, dia datang bersama teman-temannya, termasuk seorang perempuan berbaju hitam yang juga terekam dalam video, untuk mencari saweran dari pengunjung. “Dia nyari duit, sama teman cewek juga karena satu circle dan saling kenal,” tambah Herman.

Baca: Sinergi Pemkot dan Polres Tasikmalaya Kota dalam Menangani Kenakalan Remaja

Kasus ini tidak menunjukkan adanya indikasi tindak pidana, sehingga penyidik memilih melakukan pendalaman dan klarifikasi, bukan proses hukum. Herman menambahkan, saat diperiksa, As sampai menangis di hadapan orang tuanya. “Klarifikasi saja, sambil pendalaman. Dia nangis juga pas kita periksa di depan orang tuanya,” katanya.

Pelanggaran yang ditemukan sejauh ini hanya bersifat administratif dan terkait peraturan daerah, sehingga kewenangannya berada di tangan Pemerintah Daerah atau Satpol PP. “Paling Pemda yang menutup usaha hiburan itu,” ujar Herman.

Sementara itu, Aktivis Islam Tasikmalaya, Ustaz Iri Syamsuri, meminta agar semua pihak yang berperilaku tidak senonoh dalam video tersebut diungkap secara terbuka.

Menurutnya, pelaku utama harus bertanggung jawab dan menerima konsekuensi demi memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa di masa depan. “Meskipun sekadar permintaan maaf kepada publik dan segera bertaubat,” ujarnya.

Kasus ini menjadi sorotan masyarakat dan menimbulkan perdebatan terkait batasan norma sosial dan pengawasan tempat hiburan di Kota Tasikmalaya.

error: Content is protected !!