Actadiurna

Sekolah Swasta di Ciamis Berguguran Imbas Kebijakan PPDB

×

Sekolah Swasta di Ciamis Berguguran Imbas Kebijakan PPDB

Sebarkan artikel ini
Sekolah Swasta di Ciamis Berguguran Imbas Kebijakan PPDB
Doc. Foto: Tribun Priangan

KOROPAK.CO.ID – CIAMIS – Dua sekolah menengah kejuruan swasta di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, resmi menghentikan operasionalnya. SMK Darul Falah di Cijeungjing dan SMK Kesehatan di Kecamatan Ciamis sudah dua tahun terakhir tak lagi menerima siswa. Tak ada lagi kegiatan belajar, tak terdengar suara bel pelajaran.

“Sudah tidak aktif sejak pandemi. Tidak ada lagi siswa yang masuk sejak itu,” kata seorang guru PAUD yang berada di dekat lokasi SMK Kesehatan, Jumat, 18 Juli 2025, sebagaimana dilansir dari laman Radar.

Gedung sekolah yang dulu menjadi tempat praktik laboratorium kini dibiarkan terkunci dan berdebu. Di depan gerbang, ilalang tumbuh tanpa ada yang merawat. Dua sekolah itu tak lagi mendapatkan aliran dana BOS dan BPMU akibat nihilnya peserta didik.

Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII, Widhy Kurniatun, mengakui ketiadaan siswa sebagai penyebab utama. Ia menyebut bahwa keberadaan sekolah swasta tak bisa semata mengandalkan izin operasional.

“Harus punya keunikan, seperti basis pesantren atau boarding school. Tanpa itu, sulit bersaing,” ujar Widhy.

Baca: Kebijakan PAPS Bikin Sekolah Negeri di Ciamis Penuh Sesak

Fenomena sekolah swasta tutup memang bukan yang pertama. Namun, penurunan drastis jumlah siswa kian mengkhawatirkan. Forum Kepala SMK Swasta (FKKS) Ciamis menyebut fenomena ini sebagai alarm sistemik. Wakil Ketua FKKS, Dodi Suhendi, menuding kebijakan penerimaan siswa baru (PPDB) sebagai biang kerok.

Menurut dia, skema PPDB melalui jalur zonasi, afirmasi, dan prestasi yang hanya berlaku di sekolah negeri membuat siswa “tersedot” ke lembaga milik pemerintah.

“Dari 58 SMK swasta di Ciamis, tiga tidak mendapatkan satu pun siswa tahun ini,” katanya.

FKKS mencatat tingkat keterisian siswa di sekolah swasta kini di bawah 30 persen. “Kondisi ini tidak adil. Pemerintah terkesan hanya memelihara sekolah negeri, padahal sekolah swasta juga bagian dari sistem pendidikan nasional,” ujarnya.

Ia khawatir, jika situasi dibiarkan, akan semakin banyak sekolah swasta yang ‘gugur’ diam-diam, kehilangan murid dan perlahan dilupakan.

error: Content is protected !!