KOROPAK.CO.ID – TASIKMALAYA – Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, memilih untuk tidak ikut larut dalam perdebatan soal larangan study tour yang sedang menjadi sorotan publik.
Alih-alih terlibat dalam polemik kebijakan yang kini menuai pro dan kontra, Diky menyatakan lebih memilih memfokuskan diri pada pengembangan sektor pariwisata di Kota Tasikmalaya.
“Kalau masalah itu, saya pribadi ya daripada masuk ke ranah pembahasan study tour, saya lebih fokus menciptakan lokasi atau tujuan wisata di Tasikmalaya. Seperti menyiapkan event-event atau acara yang mengundang wisatawan,” ujar Diky di Kantor Bapelitbangda Kota Tasikmalaya, sebagaimana dilansir dari laman Kompas, Rabu, 30 Juli 2025.
Diky menyebutkan, sejauh ini belum ada kebijakan baru di tingkat kota mengenai pelaksanaan study tour. Pemerintah daerah, kata dia, masih menunggu arahan lebih lanjut dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Memang belum ada kebijakan terkait hal itu, jadi masih mengikuti arahan dari Gubernur Jabar,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memang telah menginstruksikan larangan study tour bagi siswa SMA dan SMK negeri di seluruh wilayah provinsi. Kebijakan ini menyusul sejumlah insiden yang melibatkan rombongan pelajar di berbagai daerah. Kepala sekolah yang nekat melanggar, diancam akan dicopot.
Baca: Tak Ikuti Edaran Gubernur, Jam Masuk Sekolah di Tasikmalaya Tetap Pukul 7 Pagi
Namun Diky menggarisbawahi, dirinya tidak memiliki kewenangan menetapkan kebijakan baru terkait hal tersebut. “Saya hanya wakil ya, tak punya kebijakan. Kalau kebijakan, itu milik Pak Wali,” ujarnya, sembari tersenyum.
Sambil menunggu arahan dari atasannya, Diky mengaku tak ingin berpangku tangan. Ia kini tengah menyiapkan sejumlah rencana strategis untuk menarik minat wisatawan datang ke Tasikmalaya. Salah satu agenda terdekat, kata dia, adalah rencana gelaran event off-road nasional yang akan digelar di Urug, Kawalu.
Menurut Diky, potensi wisata Kota Tasikmalaya masih sangat besar untuk dikembangkan. Ia membayangkan Tasik bisa menjadi salah satu tujuan utama wisata pendidikan, budaya, kuliner, dan hiburan di Jawa Barat.
“Kita fokus saja ke situ dulu. Kalau kebijakan bukan saya, saya bertugas saja. Soalnya kalau saya mengusulkan kebijakan, khawatir dimarahi nantinya,” ujarnya, diselingi canda.











