Koropak.co.id – Tasikmalaya – Polemik pelatihan kecerdasan buatan (AI) bagi UMKM yang digelar Staf Khusus Presiden Bidang UMKM dan Teknologi Digital, Tiar Karbala, terus bergulir. Kali ini, pengamat anggaran ikut angkat suara.
Nandang Suherman, pengamat dari Perkumpulan Inisiatif, menilai penggunaan dana pribadi dalam kegiatan resmi berpotensi menyalahi aturan.
“Kalau mengeluarkan dana pribadi untuk kegiatan resmi, itu potensi pelanggaran,” ujarnya saat dimintai tanggapan, Sabtu malam (6/9/2025).
Meski mengaku kurang memahami detail tugas staf khusus presiden, Nandang menduga kegiatan itu bisa jadi bukan agenda resmi, melainkan inisiatif pribadi. “Jangan-jangan itu hanya kebetulan saja, karena pas ke Tasik, bukan dalam agenda resmi, barangkali,” tambahnya.

Baca: Roadshow Stafsus Presiden Tiar Karbala di Tasikmalaya Tuai Keluhan UMKM
Sebelumnya, Ega selaku penanggung jawab kegiatan (PIC), menjelaskan bahwa pelatihan AI tersebut sepenuhnya didanai dari kantong pribadi Tiar Karbala.
“Kegiatan itu murni pendanaan dari pribadi Pak Tiar. Kita hanya fasilitasi trainer, camilan dua kali, makan dua kali, plus fasilitas penunjang lain. Karena materi itu sangat membantu dan dibutuhkan kalangan UMKM,” terang Ega lewat pesan WhatsApp kepada wartawan.
Namun, di balik klaim mulia itu, residu kekecewaan masih terasa. Sejumlah peserta UMKM menumpahkan keluhan di grup WhatsApp “AI Ignition Training”.
Pelatihan yang menghadirkan sekitar 400 pelaku UMKM dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya pada 30–31 Agustus 2025 di Gedung PPIK, bahkan dihadiri langsung oleh Wali Kota dan Bupati Tasikmalaya.
Sayangnya, keluhan utama peserta justru soal hal mendasar: tidak adanya materi pelatihan dalam bentuk kit, sertifikat, hingga penggantian transportasi. Bagi peserta dari selatan Tasikmalaya yang harus menempuh perjalanan berjam-jam, kondisi ini terasa berat.
“Kalau sejak awal diinformasikan tidak ada akomodasi, mungkin kami bisa siap. Atau minimal sediakan opsi Zoom, supaya lebih hemat waktu dan biaya,” keluh seorang peserta.
Alih-alih meninggalkan kesan positif, pelatihan yang digadang-gadang untuk mengakselerasi UMKM di era digital justru menyisakan tanda tanya: agenda resmi negara atau sekadar kegiatan pribadi yang kebetulan berlabel istana?
Baca: BDC Soroti Pelatihan UMKM Stafsus Presiden Tiar Karbala di Tasikmalaya











