Actadiurna

Kualitas dan Anggaran Program MBG Disoal, Mahasiswa Geruduk DPRD Kota Tasikmalaya

×

Kualitas dan Anggaran Program MBG Disoal, Mahasiswa Geruduk DPRD Kota Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Tasikmalaya – Suasana Jalan R.E. Martadinata, tepat di depan gerbang Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Kamis sore (25/9/2025), berubah menjadi lautan massa. Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya menggelar aksi demonstrasi menuntut evaluasi menyeluruh atas pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai penuh persoalan.

Massa aksi datang menggunakan sepeda motor dan satu unit mobil pikap. Sekitar pukul 15.10 WIB, area depan DPRD mulai dipadati demonstran. Polisi pun menutup barisan dengan pagar betis. Ratusan personel Polres Tasikmalaya Kota dikerahkan untuk menjaga jalannya aksi agar tidak berujung ricuh.

Dari atas mobil pikap, orasi mahasiswa bergema. Mereka menuding program MBG justru menghadirkan masalah baru: kualitas makanan rendah, distribusi tidak merata, hingga porsi yang jauh dari standar gizi anak sekolah.

“Bisa kita lihat, porsi makanan program MBG tidak sesuai standar kualitas, bahkan terkesan tidak manusiawi,” kata Ketua PMII Kota Tasikmalaya, Adriana Nugraha, dalam orasinya.

Baca: PMII Kritik Program Makan Bergizi Gratis di Tasikmalaya

Aksi mahasiswa juga diwarnai teatrikal. Sejumlah peserta aksi memperagakan simbol penderitaan siswa yang diduga mengalami keracunan akibat program MBG. Ban bekas dibakar, asap hitam membumbung di depan DPRD, sementara aparat kepolisian berjaga ketat.

PMII menyoroti setidaknya tiga persoalan besar dalam program MBG di Tasikmalaya: kualitas dan porsi makanan yang buruk, dugaan keterlibatan pejabat publik, anggota dewan hingga ASN dalam pengelolaan dapur MBG, serta praktik dugaan monopoli oleh partai politik tertentu. Selain itu, mahasiswa menuding adanya pemotongan gaji karyawan dapur MBG dan indikasi penyalahgunaan anggaran.

“Hadirkan pejabat publik dan ASN yang terlibat dalam pengelolaan MBG. Kalau tidak, jangan salahkan kami kalau eskalasi aksi semakin besar,” tambahnya.

Di tengah aksi, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim, memberi tanggapan singkat. Ia membantah terlibat dalam pengelolaan dapur MBG.

“Pada intinya saya tidak terlibat dalam pengelolaan dapur MBG. Kita perlu mengkaji bukti-bukti yang disampaikan,” katanya.

Jawaban tersebut dianggap belum memuaskan mahasiswa. Mereka menegaskan akan terus mengawal isu MBG hingga ada evaluasi menyeluruh dan transparansi penuh dari DPRD maupun Pemkot Tasikmalaya.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan program unggulan Pemerintah dalam upaya meningkatkan gizi anak sekolah sekaligus menekan angka stunting. Namun, pelaksanaannya di berbagai daerah, termasuk Kota Tasikmalaya, menuai kontroversi. Laporan keracunan massal, menu yang tidak layak konsumsi, serta dugaan penyalahgunaan anggaran membuat program ini menjadi sorotan publik.

“Aksi ini baru awal. Kami tidak akan berhenti sampai ada kejelasan. Evaluasi total program MBG harus dilakukan demi kepentingan masyarakat, khususnya siswa sebagai penerima manfaat,” tutup Adriana.

Baca pula: Koalisi Desak Program MBG Dihentikan Imbas Banyaknya Kasus Keracunan

error: Content is protected !!