Muasal

Perlawanan Sengit Aceh Terhadap Penjajahan Belanda

×

Perlawanan Sengit Aceh Terhadap Penjajahan Belanda

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Perang Aceh, yang berlangsung dari 1873 hingga awal abad ke-20, merupakan salah satu babak epik dalam sejarah kolonialisme di Nusantara. 

Pertempuran ini memperlihatkan ketegangan antara Kesultanan Aceh yang teguh dan ambisi ekspansionis Belanda yang mendalam.

Latar belakang Perang Aceh sangat kompleks, di antaranya adalah ambisi Belanda untuk memperluas kekuasaannya di seluruh Nusantara. 

Meskipun telah berkuasa di Indonesia, Aceh menjadi tantangan besar bagi Belanda karena kegigihan dan ketahanannya yang luar biasa.

Traktat Sumatera pada tahun 1871, yang memberi kebebasan kepada Belanda untuk memperluas wilayahnya, menambah ketegangan. 

Baca: Persekutuan Bersejarah Aceh dan Utsmaniyah pada Abad ke-16

Aceh, yang selama ini telah memperkuat diri dengan hubungan internasional, menjadi semakin sulit untuk ditaklukkan. Selain faktor politik, faktor ekonomi juga memainkan peran penting dalam Perang Aceh. 

Aceh memiliki kekayaan alam yang melimpah, serta posisi strategis di Selat Malaka, menjadikannya target yang sangat diinginkan bagi Belanda.

Namun, perlawanan Aceh tidak hanya dipicu oleh ambisi Belanda, tetapi juga oleh keinginan untuk mempertahankan kedaulatannya. 

Ketika Belanda menuntut pengakuan atas kedaulatan Hindia Belanda, Aceh menolak dengan tegas, memicu pecahnya perang yang membara hingga awal abad ke-20.

Tanggal 26 Maret 1873, perang dimulai dengan serangan meriam dari kapal Belanda, mengawali babak baru dalam sejarah panjang perjuangan Aceh melawan penjajahan.

Baca juga: Kisah Marsose, Pasukan Bayaran dalam Perang Aceh

error: Content is protected !!