Koropak.co.id – Tari Soreng merupakan kesenian rakyat yang menceritakan tentang kisah prajurit yang sedang melakukan gladen atau latihan perang.
Prajurit itu diketahui dari Adipati dan bernama Aryo Penangsang. Tari Soreng berasal dari daerah Jawa Tengah, atau tepatnya berada di lereng gunung Merbabu dan gunung Andong.
Nama Soreng sendiri berasal dari peleburan kata sura yang berarti berani dan ing yang memberi pengertian menunjuk pada sesuatu. Kata Suro di tambah ing pun menjadi suro ing yang kemudian berubah menjadi Soreng.
Dilansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, sejarah asal mula berdirinya Tari Soreng di Desa Bandungrejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, berawal dari kesenian Soreng yang merupakan kesenian kaprajuritan yang berdiri sejak tahun 1945 dan sempat terhenti karena situasi perpolitikan negara yang kurang mendukung.
Akan tetapi, sekitar tahun 1960-an masyarakat pun mendirikan kesenian rakyat yang bersifat keprajuritan yang disebut ‘Tari Soreng. Tari Soreng ini idealnya dimainkan minimal oleh 10 sampai dengan 12 orang penari laki-laki.
Kesenian Soreng menggambarkan tari prajuritan yang menceritakan tentang Kadipaten Jipang Panolan yang dipimpin oleh Seorang Adipati bernama Aryo Penangsang dan Patih Ronggo Metahun beserta prajuritnya, Soreng Rono, Soreng Rungkut, dan Soreng Pati.
Baca : Muasal Kesenian Topeng Dhalang Khas Sumenep
Semangat laskar prajurit Soreng yang tegas, gagah, dan penuh energi itu pun terpatri menjadi jiwa masyarakat Lereng Merapi, Merbabu di Kabupaten Magelang.
Soreng juga merupakan kristalisasi dan personifikasi budaya agararis yang muncul dalam nama gerakan seperti Rebut karyo, jangkahan, gedrug, ngilem, tanam, panen, ngejeng dan lain sebagainya.
Diketahui, sampai dengan saat ini, Soreng terus menggelora memberikan spirit petani dalam merawat kesuburan tanah leluhur serta dalam menapakkan sejarah kesuksesan Magelang menuju generasi mendatang.
Nilai yang terkandung dalam tari soreng adalah nilai kerja keras, gotong royong, kebersamaan, semangat, pantang menyerah, tangguh, tanggon, teguh dan kukuh dalam menghadapi kehidupan sebagai petani.
Sementara itu, fungsi tari Soreng bagi pendukungnya adalah sebagai sarana silaturahmi, sarana hiburan dari mereka oleh mereka dan untuk mereka, media pembinaan warga khususnya generasi muda yang efektif dan juga sebagai ajang kreativitas warga dalam berolah seni.
Seni Tari Soreng bagi warga masyarakat pendukungnya juga merupakan sarana hiburan sebagai pelepas lelah setelah beraktivitas dalam mengerjakan kewajibannya sebagai petani.*
Lihat juga : Simak Berbagai Video Menarik Lainnya Disini
							










