Koropak.co.id – Eko Agus Prawoto, atau yang lebih akrab disapa Eko Prawoto, adalah lambang dedikasi dan kreativitas di dunia arsitektur Indonesia.
Lahir di tengah semangat perjuangan Flores pada 4 Oktober 1926, Eko memulai perjalanan akademiknya dengan meraih gelar Sarjana Arsitektur dari Universitas Gadjah Mada pada 1982.
Tetapi, jenjang akademik bukan satu-satunya yang menjadikan namanya begitu dihormati. Pengalaman sebagai dosen di Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Kristen Duta Wacana sejak 1985, memberikan dia wadah untuk berbagi ilmu dan inspirasi.
Lebih dari itu, pencapaian Eko tak berhenti hanya sebagai seorang akademisi. Ketika banyak arsitek memilih pendekatan modern, Eko justru konsisten mempertahankan filosofi lokalitas dalam setiap karyanya. Ia memadukan teknologi modern dengan material tradisional, menciptakan karya arsitektur yang harmonis dengan lingkungannya.
Dilansir dari kostatv.id, lewat Eko Prawoto Architecture Workshop yang didirikannya pada 2000, Eko berhasil memberikan sentuhan magisnya pada berbagai proyek, dari rumah pribadi hingga fasilitas publik.
Karyanya yang memadukan elemen lokal seperti kayu, bambu, dan batu alam dengan teknik desain kontemporer menjadi bukti nyata komitmennya pada keberlanjutan dan kelestarian lingkungan.
Baca: Hari Arsitektur Indonesia dan Peran Serta Arsitek dalam Pembangunan Nasional
Tak hanya terkenal di Indonesia, namanya juga melambung di kancah internasional. Berbagai pameran di penjuru dunia, seperti Venice Biennale dan Singapore Biennale, menjadi saksi bisu kegeniusan Eko dalam merancang.
Media internasional seperti Taipei Times bahkan memberikan sorotan khusus pada proyek sosialnya yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal.
Namun, yang paling menonjol dari Eko bukanlah karya-karyanya, melainkan keputusannya untuk hidup di tengah-tengah masyarakat desa.
Bagi Eko, hidup di desa bukanlah tentang menjauh dari kehidupan perkotaan, tetapi lebih pada pencarian arti hidup yang sesungguhnya adalah harmoni dengan alam dan kebersamaan dengan masyarakat.
Kabar duka kepergiannya pada 13 September 2023 meninggalkan duka yang mendalam bagi dunia arsitektur Indonesia. Meskipun sosoknya tiada, warisan karyanya dan prinsip hidupnya akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi-generasi arsitek muda Indonesia.
Eko Prawoto, arsitek yang menjadi jembatan antara tradisi dan masa depan, telah menorehkan sejarah yang tak akan pernah pudar.
Baca: Jejak Langkah Frans Seda: Sang Pahlawan dari Flores ke Puncak Negeri