Koropak.co.id – Timbul Suhardi, pelawak senior yang menjadi ikon dalam dunia hiburan Indonesia, telah menorehkan jejaknya dalam berbagai genre seni pertunjukan.
Dilahirkan pada 28 Desember 1942 dari keluarga seniman tradisional, Timbul mewarisi bakat dari kedua orangtuanya, Djumadi dan Suhardi, yang merupakan pimpinan ketoprak wayang orang “Margo Utomo”.
Sejak muda, Timbul telah terjun ke dalam dunia seni ketoprak, mengikuti jejak orang tuanya. Bergabung dengan beberapa grup ketoprak, Timbul menimba ilmu dan menguasai keterampilan bermain wayang orang serta penyutradaraan ketoprak.
Pada tahun 1979, Timbul bergabung dengan Srimulat, sebuah grup lawak yang menjadi rumah bagi bakat-bakat besar dalam dunia komedi Indonesia. Kemudian, ia bahkan menjabat sebagai sutradara Srimulat pada tahun 1983.
Baca: Mengenang Basuki Srimulat: Pelawak Legendaris Indonesia
Namun, pada tahun 1986, Timbul memutuskan untuk keluar dari Srimulat karena honor yang tidak mencukupi. Tak lama kemudian, pada pertengahan tahun 1998, bersama mantan anggota Srimulat, Timbul mendirikan Yayasan Paguyuban Kesenian Samiaji, yang menghasilkan salah satu karyanya yang terkenal, Ketoprak Humor.
Selain kiprahnya dalam seni ketoprak dan komedi, Timbul juga terjun ke dunia sinetron dan film layar lebar nasional. Beberapa film yang melibatkan namanya antara lain “Makin Lama Makin Asyik” (1987), “Bendi Keramat” (1988), “Gadis Foto Model” (1989), dan “Barbi3” (2008).
Di samping karier seninya, Timbul juga dikenal sebagai seorang ayah yang memiliki enam orang anak dari pernikahannya dengan Sukarti.
Akan tetapi pada 26 Maret 2009, Timbul meninggalkan dunia ini akibat komplikasi penyakit stroke, vertigo, dan diabetes yang dideritanya, menutup usia pada usia 66 tahun. Jenazahnya dikebumikan di TPU Penggilingan, Rawamangun, Jakarta Timur, pada Jumat, 27 Maret 2009.
Baca juga: Mengenang Eko Londo, Maestro Humor Srimulat yang Berpulang pada Usia 66 Tahun