Muasal

Menyusuri Jejak Sejarah Pusat Penerbangan TNI AD Pada 14 November

×

Menyusuri Jejak Sejarah Pusat Penerbangan TNI AD Pada 14 November

Sebarkan artikel ini
Menyusuri Jejak Sejarah Pusat Penerbangan TNI AD Pada 14 November
Doc. Foto: Jateng Today

KOROPAK.CO.ID – Setiap tahunnya, pada tanggal 14 November, Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Puspenerbad) memperingati hari jadinya.

Tahun ini, Puspenerbad merayakan ulang tahunnya yang ke-65, mencatatkan perjalanan panjang dari sejarah pembentukannya hingga kini menjadi bagian vital dari kekuatan tempur TNI Angkatan Darat.

Sejarah Puspenerbad dimulai pada 1954, ketika pimpinan TNI Angkatan Darat memerintahkan staf untuk mengkaji kebutuhan satuan penerbangan yang terintegrasi dalam struktur Angkatan Darat.

Penelitian tersebut menghasilkan pembentukan Biro Deputy II/KSAD pada 1958, yang bertugas mengelola urusan penerbangan militer.

Dalam perkembangannya, pada bulan Oktober 1959, Komando TNI Angkatan Darat memutuskan untuk membentuk Detasemen Penerbangan Angkatan Darat (Denpenerbad) yang secara resmi didirikan pada 14 November 1959.

Penunjukan Letkol Inf Sunar Pirngadi sebagai Komandan Denpenerbad pertama menandai langkah awal penguatan daya tempur Angkatan Darat melalui kekuatan udara.

Dengan keberadaan Detasemen Penerbangan Angkatan Darat, Indonesia semakin menguatkan pertahanan udara untuk menjaga keutuhan wilayah dan menghadapi ancaman pemberontakan.

Seiring dengan berkembangnya kebutuhan, pada tahun 1963, organisasi Denpenerbad diubah menjadi Dinas Penerbangan Angkatan Darat (Dispenerbad) yang posisinya setara dengan pusat kesenjataan lainnya di TNI Angkatan Darat.

Baca: Sejarah Pembentukan dan Peran Kavaleri dalam TNI AD

Pada 1966, Dispenerbad pun berganti nama menjadi Puspenerbad, yang menandakan perluasan peran dan tanggung jawabnya dalam memperkuat mobilitas tempur TNI AD.

Sejak saat itu, setiap 14 November menjadi hari peringatan bagi Puspenerbad. Tanggal tersebut bukan hanya merayakan eksistensi Puspenerbad, tetapi juga menghargai kontribusinya dalam pembinaan fungsi penerbangan militer.

Pada 1970, Puspenerbad bergeser menjadi badan pelaksana tingkat komando utama yang berada di bawah Kobangdiklat TNI AD, mengemban tugas yang semakin besar dalam mengorganisasi penerbangan militer.

Kemudian pada 1965, Puspenerbad menerima tambahan pesawat helikopter Mi-4 dan pesawat terbang GrandCommander, yang kemudian memicu kebutuhan untuk mendidik penerbang-penerbang Angkatan Darat.

Berdasarkan perintah dari Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Sekolah Penerbangan Angkatan Darat (Sebang) didirikan untuk melahirkan sumber daya manusia yang kompeten dalam mengoperasikan pesawat-pesawat tersebut.

Hingga kini, Puspenerbad terus berkembang dan memperkuat perannya dalam mendukung misi tempur TNI Angkatan Darat.

Dengan berbagai inovasi dan pengembangan yang telah dilakukan sejak pembentukannya, Puspenerbad menjadi unsur yang tak terpisahkan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah Indonesia melalui penerbangan militer yang canggih dan efektif.

error: Content is protected !!