KOROPAK.CO.ID – Mata lolak merupakan salah satu permainan tradisional yang berasal dari Sumatera Barat. Permainan ini dahulu banyak dimainkan anak-anak untuk mengisi waktu luang, terutama di wilayah pesisir pantai. Ketersediaan bahan alam di sekitar lingkungan tempat tinggal menjadi faktor utama berkembangnya permainan ini.
Permainan mata lolak memanfaatkan kerang-kerangan yang banyak ditemukan di kawasan pantai. Anak-anak pesisir menggunakan bagian tertentu dari kerang tersebut sebagai alat bermain, menjadikannya permainan yang sederhana sekaligus dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Asal-usul Nama Mata Lolak
Mengutip buku Permainan Rakyat Daerah Sumatera Barat, nama permainan ini diambil dari alat utamanya, yakni lolak. Lolak merupakan sejenis kerang-kerangan yang umum dijumpai di daerah pesisir pantai Sumatera Barat.
Dalam kehidupan masyarakat, daging lolak biasanya dikonsumsi. Sementara bagian cangkangnya kerap dimanfaatkan untuk membuat kapur sirih. Adapun dalam permainan tradisional ini, bagian yang digunakan adalah mata dari lolak tersebut. Dari sinilah istilah “mata lolak” berasal.
Keberadaan lolak yang melimpah di wilayah pantai menjadikan permainan ini berkembang pesat di daerah Pesisir Selatan. Permainan ini diwariskan secara turun-temurun, meski tidak diketahui secara pasti kapan pertama kali dimainkan.
Alat Permainan Mata Lolak
Mata lolak merupakan permainan kelompok yang bersifat kompetitif. Permainan ini dapat dimainkan oleh dua hingga lima orang anak tanpa batasan usia maupun jenis kelamin.
Untuk memulai permainan, para pemain harus menyiapkan tiga jenis alat, yaitu mata lolak, gundu, dan tempurung kelapa. Setiap pemain mengumpulkan mata lolak sesuai jumlah yang telah disepakati bersama. Seluruh mata lolak tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tempurung kelapa.
Baca: Mengenal Main Dore, Warisan Anak-anak Sumatera Barat yang Seru dan Edukatif
Sementara itu, gundu yang digunakan tidak harus berupa kelereng. Pemain dapat menggunakan batu kecil dengan ukuran yang disesuaikan dengan kenyamanan masing-masing.
Cara Memainkan Mata Lolak
Permainan dimulai dengan meletakkan tempurung kelapa berisi mata lolak di tengah area bermain. Di sekeliling tempurung, para pemain membuat lingkaran dengan diameter tertentu sebagai batas area.
Selanjutnya, ditentukan garis lemparan yang biasanya berjarak sekitar lima hingga sepuluh meter dari tempurung kelapa. Urutan bermain ditentukan melalui undian.
Pemain pertama berdiri di belakang garis batas dan bersiap melempar gundu. Berbeda dengan permainan lain, gundu tidak dilempar menggunakan tangan, melainkan kaki. Gundu diletakkan di punggung kaki, kemudian dilemparkan ke arah tempurung kelapa.
Jika gundu mengenai tempurung dan menyebabkan mata lolak berserakan, mata lolak yang keluar dari garis lingkaran menjadi milik pemain tersebut. Permainan berlanjut hingga seluruh pemain mendapatkan giliran.
Pemenang dalam permainan mata lolak ditentukan dari jumlah mata lolak yang berhasil dikumpulkan. Pemain dengan perolehan terbanyak dinyatakan sebagai pemenang.
Permainan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga melatih ketangkasan, keseimbangan, serta kebersamaan di antara anak-anak pesisir Sumatera Barat.











