Koropak.co.id – Kota Sukabumi, terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia, memancarkan pesona sejarah yang kaya dan beragam.
Sebagai enklave dari Kabupaten Sukabumi, kota ini memiliki luas wilayah yang menempatkannya sebagai salah satu dari yang terkecil di Jawa Barat, namun jumlah penduduknya yang mencapai 353.455 jiwa pada tahun 2021 memberikan warna dan kehidupan yang tak terbantahkan.
Jejak sejarah Kota dan Kabupaten Sukabumi dimulai dari masa pemerintahan kolonial VOC, ketika lahan perkebunan kopi mulai dibuka di wilayah Priangan barat.
Permintaan besar akan kopi di Eropa mendorong Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck untuk membuka perkebunan kopi di berbagai daerah, termasuk di Sukabumi. Perluasan dan peningkatan perkebunan kopi di daerah ini menjadi landasan bagi perkembangan wilayah.
Pada tahun 1776, Kepatihan Tjikole dibentuk oleh Bupati Tjiandjoer Wira Tanu VI, menjadi pendahulu dari Kabupaten Sukabumi yang kita kenal saat ini. Terdiri dari beberapa distrik, Kepatihan Tjikole memainkan peran penting dalam komunikasi antara Batavia dan Tjiandjoer.
Baca: Gedung Capitol Sukabumi: Jejak Megah Hindia Belanda yang Terlupakan
Nama “Sukabumi” pertama kali digunakan oleh Andries de Wilde, seorang pengusaha perkebunan Belanda, pada tahun 1815. Asal nama ini menjadi perdebatan, antara berasal dari Bahasa Sunda yang berarti “tempat yang disukai” karena iklimnya yang sejuk, atau dari Bahasa Sanskerta yang berarti “bumi yang disenangi”.
Perkembangan Sukabumi semakin pesat dengan dibangunnya jalur kereta api pada tahun 1882, menghubungkan kota ini dengan Batavia dan Bandung. Keberadaan perkebunan teh juga menjadi faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi kota, menarik penduduk dari daerah sekitarnya.
Pada tanggal 1 April 1914, Sukabumi resmi dijadikan gemeente oleh pemerintah Hindia Belanda, dengan populasi bangsa Eropa yang cukup signifikan menjadi salah satu faktor utama. Pembentukan pemerintahan kota sendiri terjadi pada 1 Mei 1926, dengan George François Rambonnet sebagai burgemeester pertamanya.
Selama masa Hindia Belanda, Sukabumi menjadi pusat pembangunan infrastruktur dan perkembangan sosial-ekonomi. Di samping itu, kota ini juga menjadi tempat pengasingan bagi beberapa tokoh nasional Indonesia dan menyaksikan pertemuan diplomatik penting selama Perang Dunia II.
Kisah sejarah Sukabumi yang kaya dan beragam mengukir jejaknya dalam perkembangan wilayah dan masyarakatnya. Dari jejak kolonial VOC hingga masa kemerdekaan, Sukabumi terus bertransformasi menjadi pusat perekonomian dan budaya yang berkembang pesat.
Baca juga: Menelusuri Kecanggihan Desa Adat Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi
							










