Koropak.co.id – Pada setiap perayaan Idulfitri, meja makan keluarga disajikan dengan ragam kuliner lezat yang menjadi bagian tak terpisahkan dari momen kebersamaan tersebut. Setiap rumah memiliki hidangan khasnya sendiri, yang dinantikan oleh anggota keluarga dan tamu yang berkunjung.
Ketupat dan opor ayam merupakan hidangan yang tak terpisahkan dari perayaan Idulfitri. Kedua hidangan ini bukan sekadar makanan, melainkan juga simbol dan tanda dari adanya perayaan Idulfitri. Setiap tahun, masyarakat Indonesia tidak akan merasa lengkap jika tidak menyantap kedua hidangan ini saat Idulfitri tiba.
Menurut pengamat sosial budaya, hidangan ketupat dan opor ayam telah menjadi tradisi turun-temurun dalam masyarakat Indonesia. Di setiap generasi, kehadiran dua hidangan ini tidak pernah terlupakan.
Rasanya yang khas, serta pengaruh masa kecil yang memberi kenangan mendalam, membuatnya sulit untuk dilupakan oleh setiap individu.
Ketupat, makanan yang terbuat dari nasi yang dibungkus dengan janur (daun kelapa muda), memiliki sejarah yang panjang. Awalnya diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada abad ke-15 kepada masyarakat Jawa.
Baca: Ketupat: Lebih dari Sekadar Makanan, Simbol Enkulturasi Budaya
Ketupat juga memiliki makna filosofis yang dalam, dengan kata “ketupat” yang memiliki arti “mengakui kesalahan” dan “empat tindakan”. Empat tindakan tersebut melambangkan akhirnya berpuasa, berbagi rezeki, menyatu dengan Tuhan, dan mensucikan hati.
Tak dapat dipungkiri bahwa opor ayam adalah teman setia ketupat dalam tradisi lebaran. Bahan utamanya, ayam dan santan, dipercaya memiliki makna filosofis yang mendalam dalam memaafkan dan memohon maaf.
Opor ayam dipilih sebagai hidangan pendamping ketupat karena santan, bahan utamanya, dipercaya memiliki bunyi yang mirip dengan kata “pangapunten” yang berarti “mohon maaf”.
Dengan begitu, tak heran jika ketupat dan opor ayam selalu hadir bersama dalam setiap perayaan Idulfitri, menjadi simbol kebersamaan, maaf-memaafkan, dan kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia dari masa ke masa.
Baca juga: Jadi Hidangan Khas Lebaran, Opor Ayam Hasil Akulturasi Budaya Arab-India