Muasal

Sejarah Kabinet Pembangunan I dan Awal Era Pembangunan Indonesia

×

Sejarah Kabinet Pembangunan I dan Awal Era Pembangunan Indonesia

Sebarkan artikel ini

Koropak.co.id – Kabinet Pembangunan I, yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, adalah sebuah tonggak penting dalam sejarah pemerintahan Indonesia. Kabinet ini diumumkan pada 6 Juni 1968 dan mulai bertugas pada 10 Juni 1968, hingga berakhir masa tugasnya pada 27 Maret 1973. 

Kabinet ini mengambil alih dari Kabinet Ampera II, dengan misi besar untuk memulai era baru pembangunan di Indonesia, yang saat itu baru saja keluar dari krisis politik dan ekonomi yang mendalam.

Pada 10 Juni 1968, Indonesia menyaksikan sebuah perubahan besar ketika Presiden Soeharto mengumumkan pembentukan Kabinet Pembangunan I. 

Kabinet ini ditugaskan untuk menjalankan amanat rakyat yang tercantum dalam Ketetapan MPRS No. XLI/MPRS/1968, yang lebih dikenal sebagai Panca Krida. Lima tugas utama yang harus dijalankan kabinet ini adalah:

1. Menciptakan Stabilitas Politik dan Ekonomi: Hal ini dianggap sebagai syarat mutlak untuk keberhasilan pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) dan Pemilu.

2. Menyusun dan Melaksanakan Rencana Pembangunan Lima Tahun: Rencana ini dikenal dengan nama Pelita I, yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan meletakkan dasar-dasar pembangunan di masa depan.

3. Melaksanakan Pemilihan Umum: Pemilu yang direncanakan selambat-lambatnya pada 5 Juli 1971, adalah salah satu tujuan utama untuk membangun legitimasi pemerintahan.

4. Mengembalikan Ketertiban dan Keamanan: Dengan mengikis habis sisa-sisa G30S/PKI dan setiap ancaman terhadap Pancasila dan UUD 1945.

5. Menyempurnakan dan Membersihkan Aparatur Negara: Baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan.

Komposisi Kabinet Pembangunan I terdiri dari beberapa tokoh penting yang sudah dikenal dari kabinet sebelumnya, serta beberapa nama baru yang ditugaskan untuk memperkuat pelaksanaan pembangunan. Berikut beberapa menteri yang menjadi tulang punggung kabinet ini:

Baca: Sejarah Singkat Kabinet Sukiman dalam Politik Indonesia

– Menteri Dalam Negeri: Basuki Rahmat, yang kemudian digantikan oleh Amirmachmud pada 28 Januari 1969.

– Menteri Luar Negeri: Adam Malik, yang memegang jabatan hingga akhir masa kabinet.

– Menteri Pertahanan dan Keamanan sekaligus Panglima ABRI: Presiden Soeharto sendiri, yang memegang kendali atas keamanan nasional.

– Menteri Keuangan: Ali Wardhana, yang berperan besar dalam perbaikan ekonomi Indonesia.

– Menteri Perdagangan: Sumitro Djojohadikusumo, yang bertanggung jawab atas ekspansi perdagangan luar negeri.

– Menteri Pertanian: Thoyib Hadiwidjaja, yang fokus pada peningkatan produksi pertanian.

Pada 1 April 1969, pemerintah memulai pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun yang pertama (Pelita I). Pelita I ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat, dengan fokus pada pembangunan di bidang pertanian. 

Prioritas utama adalah pangan, sandang, perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. 

Pelita I diharapkan dapat mengatasi keterbelakangan ekonomi melalui reformasi di sektor pertanian, mengingat mayoritas penduduk Indonesia pada saat itu masih bergantung pada sektor ini untuk mata pencaharian mereka.

Baca: Kabinet Djuanda: Karya Terakhir Demokrasi Liberal Indonesia

Pada 9 September 1971, Presiden Soeharto memutuskan untuk merombak kabinet sebagai bagian dari penyesuaian strategis pasca Pemilu 1971. Perombakan ini bukanlah pembentukan kabinet baru, melainkan upaya untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan pembangunan. 

Menteri-menteri yang diganti diberi tugas baru, baik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung maupun di luar negeri. Pelantikan menteri-menteri baru hasil reshuffle dilakukan pada 11 September 1971.

Kabinet Pembangunan I membawa Indonesia memasuki era baru dalam pembangunan. Dengan fokus pada stabilitas politik dan ekonomi serta pelaksanaan pembangunan lima tahun, kabinet ini meletakkan dasar bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang. 

Meskipun masa jabatannya tidak lepas dari kritik, terutama dalam hal penanganan sisa-sisa G30S/PKI dan kebijakan ekonomi yang sentralistis, Kabinet Pembangunan I berhasil membuka jalan bagi transformasi ekonomi yang lebih terstruktur.

Kabinet Pembangunan I juga menjadi bukti awal dari kebijakan pembangunan yang akan terus menjadi fokus pemerintahan Soeharto hingga akhir masa jabatannya. Pelita I yang dimulai pada masa kabinet ini, menjadi blueprint bagi rencana pembangunan jangka panjang yang dilanjutkan oleh kabinet-kabinet berikutnya.

Dengan komitmen yang kuat terhadap pembangunan dan stabilitas, Kabinet Pembangunan I menandai awal dari era Orde Baru yang memprioritaskan pertumbuhan ekonomi sebagai landasan utama kebijakan nasional. 

Warisan kebijakan dan perubahan yang dimulai pada masa kabinet ini terus memberikan dampak yang signifikan terhadap pembangunan Indonesia di masa-masa berikutnya.

Baca juga: Sejarah Kabinet Wilopo dan Peristiwa Tanjung Morawa

error: Content is protected !!