Koropak.co.id – Setiap tanggal 2 April, dunia memperingati Hari Peduli Autisme Sedunia, sebuah momen yang didedikasikan untuk menghormati dan meningkatkan kesadaran terhadap individu dengan autisme di seluruh dunia.
Peringatan Hari Peduli Autisme Sedunia ini memberikan kesempatan bagi mereka yang memiliki autisme untuk diperhatikan dan diakui hak-haknya.
Istilah “autisme” pertama kali diperkenalkan oleh psikiater Eugen Bleuler pada tahun 1911, ketika ia menggambarkan sekelompok gejala yang kemudian dianggap sebagai bagian dari spektrum skizofrenia.
Namun, pada tahun 1944, Dr. Leo Kanner mengidentifikasi autisme sebagai gangguan sosial dan emosional, sementara Hans Asperger menggambarkannya sebagai kesulitan anak dalam berinteraksi sosial dan komunikasi.
Pada tahun 2007, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menetapkan tanggal 2 April sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia, dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang autisme dan mendorong inklusi bagi individu-individu dengan gangguan spektrum autisme.
Setiap tahunnya, tema peringatan ini berfokus pada isu-isu krusial yang dihadapi oleh komunitas autisme.
Tahun ini, peringatan Hari Peduli Autisme Sedunia menyoroti tema “Moving from Surviving to Thriving: Autistic Individuals Share Regional Perspectives” (“Bergerak dari Bertahan Menuju Berkembang: Individu Autisme Berbagi Perspektif Regional”).
Baca: Mengenang Vincent Van Gogh dan Peringatan Hari Bipolar Sedunia
Ini mencerminkan semangat untuk memahami dan mendukung perkembangan individu dengan autisme, serta menggali pandangan langsung dari komunitas mereka sendiri. Peringatan tahun ini akan melibatkan panelis dari berbagai wilayah dunia, masing-masing mewakili enam wilayah besar.
Mereka akan berbagi pandangan mereka tentang kondisi autisme di wilayah masing-masing dan menggali pentingnya implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk mendukung perkembangan individu dengan autisme.
Acara ini diselenggarakan oleh Departemen Komunikasi Global PBB bersama Institute of Neurodiversity (ION), sebuah organisasi global yang memperjuangkan hak-hak kelompok neuro minoritas.
Bersama-sama, mereka bertujuan untuk memberikan platform bagi individu dengan autisme untuk berbicara dan memperjuangkan inklusi dalam masyarakat.
Bagi mereka yang ingin merayakan Hari Peduli Autisme Sedunia, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Mulai dari berbincang dengan individu yang memiliki autisme untuk mengetahui bagaimana mereka ingin memperingati hari tersebut, hingga mempromosikan pemahaman dan penerimaan terhadap komunitas autisme di lingkungan sekitar.
Selain itu, membaca literatur atau menonton konten yang berkaitan dengan autisme juga dapat membantu dalam memahami lebih dalam tentang kondisi ini.
Baca juga: Mengenang Kelahiran Hari Bank Dunia dan Konferensi Bretton Woods