Muasal

Asal Usul Bubur Ayam, Sudah Ada Sejak Sebelum Masehi

×

Asal Usul Bubur Ayam, Sudah Ada Sejak Sebelum Masehi

Sebarkan artikel ini

 

Koropak.co.id – Bubur ayam merupakan salah satu menu sarapan kesukaan banyak orang. Bubur yang terbuat dari nasi ini juga banyak dikonsumsi oleh penduduk di Asia dan dikenal sebagai makanan sehat dari Asia.

Dilansir dari bobo.id, kebanyakan makanan yang populer di Asia itu berasal dari Tiongkok dan disana beras yang dimasak perlahan dengan air disebut dengan congee. Diketahui, bubur sendiri ternyata memiliki sejarah yang panjang.

Berdasarkan catatan sejarah awal dari bubur ini, ternyata makanan yang satu ini sudah ada sejak sebelum masehi. Konon, bubur tersebut sudah ada sejak zaman Kaisar Kuning yakni Kaisar Xuanyuan Huangdi berkuasa. Dikisahkan, pada tahun 238 sebelum masehi, terjadi musim paceklik atau kekurangan bahan makanan.

Paceklik ini pun disebabkan oleh kemarau yang berkepanjangan. Akibat kejadian ini, sang Kaisar pun memikirkan cara untuk mengolah makanan menjadi banyak.

Saat Kaisar makan, dia menuangkan sup panas ke atas nasi sehingga membuat nasi tersebut mengembang seperti bubur. Setelah itu, kaisar pun meminta juru masaknya untuk memasak beras sampai menjadi bubur. Sehingga ada lebih banyak makanan untuk rakyatnya.

Selain itu, ada juga kisah dokter Chun Yuyi yang merawat penyakit kaisar Qi dengan menyajikan bubur.  Mulai darisanalah bubur akhirnya disajikan sebagai menu sarapan bagi orang yang sedang sakit.

Dalam buku pengobatan tradisional Tiongkok, bubur dianggap menjadi makanan sehat sejak tahun 219. Dikarenakan tekstur bubur yang lembut, makanan ini pun mulai sering dijadikan sebagai makanan pendamping susu untuk bayi yang sudah boleh memakan nasi.

 

Baca : Rujak Soto dari Banyuwangi Disukai Wisatawan Mancanegara

Seiring berjalannya waktu, bubur pun mulai disajikan menjadi menu sarapan di rumah-rumah di Tiongkok. Begitupun juga negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Sementara itu, dilansir dari Hello Sehat, bubur ayam memiliki kalori yang rendah, yaitu sekitar 138 dalam satu porsi.

Namun untuk bubur yang diberi tambahan seperti ayam, telur, kacang-kacangan dan yang lainnya mengandung 290 kalori. Tentunya ini lebih rendah apabila dibandingkan dengan nasi putih tanpa lauk yang mengandung 242 kalori.

Setiap tahunnya penduduk Tiongkok sering merayakan festival Bodhi Day, hari di mana Buddha atau Siddhartha Gautama mendapatkan pencerahan saat duduk di bawah pohon Bodhi. Dikisahkan, Siddhartha Gautama mendapatkan kekuatan kembali setelah dirinya bermeditasi dalam waktu yang lama.

Nah, pada sekitar abad ke-6, Dinasi Qing yang dipimpin Kaisar Kangxi menambahkan bagian perayaan ini yaitu dengan memasak congee dalam jumlah besar. Untuk bahan-bahan yang disiapkan selain beras ada banyak, misalnya mentega, daging, kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah kering.

Bahan tersebut kemudian dimasak menjadi enam periuk. Untuk periuk pertama adalah persembahan untuk Buddha, kemudian periuk kedua untuk Kaisar dan penasihat kerajaan.

Sedangkan periuk ketiga untuk para keluarga kerajaan, periuk keempat untuk pekerja di kerajaan dan di provinsi, periuk kelima untuk pada biksu, dan yang keenam digunakan untuk amal.*

 

Lihat juga : Simak Berbagai Video Menarik Lainnya Disini

 

error: Content is protected !!