Kelatnas Perisai Diri, Mengukir Prestasi Mengasah Pekerti

Koropak.co.id, 19 March 2022 14:30:17
Penulis : Admin


Koropak.co.id - Pakde. Begitulah Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) Perisai Diri memanggilnya. Akrab juga disapa Pak Dirdjo. Nama lengkapnya adalah Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo. Pria asal Yogyakarta yang lahir pada 8 Januari 1913 itu merupakan pendiri dan guru besar Perisai Diri.    

Setelah mengembara ke banyak tempat untuk belajar bela diri, pada 1936 Pak Dirdjo mendirikan perguruan silat yang bernama Eka Kalbu. Kendati sudah punya perguruan, ia tidak lantas berhenti belajar ilmu bela diri.

Dalam perjalanannya, ia bertemu Yap Kie San yang merupakan seorang pendekar Tionghoa beraliran Shaolinshi. Pak Dirdjo berguru padanya selama 14 tahun. Setelah merasa yakin, dengan bekal ilmunya ia mendirikan Perisai Diri pada 2 Juli 1955.

Perlahan namun pasti, Perisai Diri semakin berkembang. Bukan hanya di Jawa Timur, tapi juga menyebar ke daerah-daerah lain di Indonesia. Kendati Pak Dirdjo sudah meninggal dunia, tepatnya 9 Mei 1983, Perisai Diri tidak berhenti bergerak. Murid-murid Pak Dirdjo tetap semangat menyebarluaskan Perisai Diri ke berbagai daerah.

Penyebaran Perisai Diri di berbagai daerah pintu masuknya berbeda-beda. Di Tasikmalaya, misalnya. Di salah satu daerah di Jawa Barat ini, Perisai Diri awal mulanya ditampilkan dalam acara samen atau kenaikan kelas sekolah dasar. 



Baca : Hikayat Pencak Silat, Sudah Ada Sejak Abad VIII


Setelah tampil dalam acara itu, masyarakat mulai banyak yang suka dan ingin ikut latihan Perisai Diri. Ibarat gelinding bola salju, dari waktu ke waktu Perisai Diri di Tasikmalaya semakin besar. Masyarakat banyak yang minat bergabung.

Terlebih, sejak tahun 1990-an, Perisai Diri mulai masuk ke sekolah-sekolah di Tasikmalaya. Membentuk ranting-ranting. Bukan hanya untuk belajar bela diri, tapi juga mengembangkan prestasi para siswa.

Selain mendalami ilmu bela diri untuk prestasi, di Keluarga Silat Nasional Perisai Diri juga mengasah budi pekerti. Kendati sudah punya ilmu bela diri, para anggota dilarang keras untuk sombong. 

Ada lima janji Keluarga Silat Nasional Perisai Diri, satu di antaranya adalah memupuk rasa kasih sayang. Janji itu harus mengkristal dalam diri, sehingga budi pekerti tetap terjaga. Akhlak yang baik tetap harus dinomorsatukan. Tidak mentang-mentang jago silat, lalu seenaknya zalim pada orang lain.

Kendati begitu, tidak lantas anggota Kelatnas Perisai Diri mudah mengalah atau menyerah saat dizalimi orang lain. Sesuai motto Perisai Diri, Pandai Silat Tanpa Cedera, menjaga dan mempertahankan harga diri tetap diutamakan.

Hingga saat ini, Perisai Diri telah menyebar di banyak tempat. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga punya komisariat di negara lain, seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Australia, Belanda, Singapura, Jepang, dan Swiss.



Baca juga : Virtual Pencak Silat Nusantara,10 Medali Buat Kelatnas Perisai Diri Kota Tasikmalaya